Ampunan Allah Sebab Pujian Orang Beriman Setelah Kematian

📌 KHUTBAH JUMAT LENGKAP


🕌 KHUTBAH PERTAMA

1. Khutbatul Hājah (Doa Iftitah Khutbah)

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

أُوصِيكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللَّهِ، فَقَدْ فَازَ المُتَّقُونَ.

Amma ba'du…


📌 JUDUL KHUTBAH:

“Ampunan Allah Sebab Pujian Orang Beriman Setelah Kematian”

Jama’ah Jumat yang dimuliakan Allah,

Salah satu rahmat Allah yang sangat luas kepada hamba-hamba-Nya adalah bahwa pada saat seorang manusia wafat, Allah menjadikan kesaksian kaum beriman sebagai sebab diampuninya seorang hamba — meskipun ia dahulu memiliki banyak kekurangan.


🟦 DALIL HADITS UTAMA

Rasulullah ﷺ bersabda:

عَنْ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ:
«إِذَا مَاتَ العَبْدُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مِنْهُ شَرًّا، وَقَالَ النَّاسُ خَيْرًا، يَقُولُ اللهُ لِلْمَلَائِكَةِ: اشْهَدُوا أَنِّي قَدْ قَبِلْتُ شَهَادَةَ عِبَادِي عَلَى عَبْدِي، وَغَفَرْتُ لَهُ»

Artinya:
“Apabila seorang hamba meninggal, dan Allah mengetahui adanya keburukan padanya, tetapi manusia memujinya dengan kebaikan, maka Allah berfirman:
‘Saksikanlah wahai para malaikat, bahwa Aku telah menerima kesaksian hamba-hamba-Ku terhadap hamba-Ku itu, dan Aku telah mengampuninya.’”


🟦 DALIL DARI AL-QUR’AN

1. Allah menjadikan nama baik sebagai karunia yang tinggi

﴿ وَجَعَلْنَا لَهُمْ لِسَانَ صِدْقٍ عَلِيًّا ﴾ (مريم: 50)
Artinya:
“Dan Kami jadikan bagi mereka nama baik yang tinggi di kalangan generasi setelah mereka.”

2. Allah mengampuni siapa yang Dia kehendaki

﴿ يَغْفِرُ لِمَنْ يَشَاءُ ﴾ (المائدة: 18)
Artinya:
“Allah mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki.”


🟦 HADITS TAMBAHAN PENGUAT

Rasulullah ﷺ pernah melewati jenazah. Ketika para sahabat memuji kebaikan jenazah itu, beliau bersabda:

«وَجَبَتْ لَهُ»
“Telah wajib baginya (surga).”
(HR. Bukhari & Muslim)

Dan ketika jenazah lain dipuji buruk, beliau bersabda:

«وَجَبَتْ لَهُ»
“Telah wajib baginya (neraka).”

Para ulama menjelaskan:
Ucapan orang beriman adalah kesaksian yang Allah terima sebagai pertimbangan.


🟦 KISAH PENUH HIKMAH: PENIPU ‘ATH-THARRĀR’

Di masa dahulu hidup seorang lelaki penipu bernama Ath-Tharrār. Ia menipu orang desa dengan menjamu mereka lalu membiarkan mereka membayar makanan. Ia melakukan itu sepanjang hidupnya.

Saat menjelang mati, ia menyewa dua orang untuk memuji dirinya setelah wafat.
Mereka mengikuti jenazah sambil berkata:

“Sebaik-baik lelaki adalah dia. Orang saleh dan banyak berbuat baik.”

Ketika dua malaikat masuk ke kuburnya, terdengar suara:

“Tinggalkanlah hamba-Ku. Ia hidup dengan tipu, mati dengan tipu. Aku ampuni dia karena kesaksian dua orang itu — walaupun keduanya dibayar.”

Hikmah terbesar:
Allah Maha Luas Rahmat-Nya.
➡ Pujian orang beriman memiliki nilai di sisi Allah.

Bukan berarti kita boleh menipu — ini peringatan bahwa kebaikan hati orang beriman dijadikan Allah sebagai sebab ampunan.


🟦 HIKMAH KHUTBAH

  1. Jaga nama baik, karena itu akan menjadi cahaya bagi kita setelah mati.
  2. Berbuat baiklah kepada manusia, karena mereka kelak menjadi saksi atas kita.
  3. Jauhi dosa dan maksiat, karena manusia menilai dari perbuatan yang terlihat.
  4. Perbanyak amal salih, agar layak mendapat doa dan pujian setelah wafat.
  5. Allah sangat luas ampunan-Nya, jangan pernah berputus asa.

Penutup Khutbah Pertama

أقولُ قولي هذا، وأستغفرُ الله العظيمَ لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.


🕌 KHUTBAH KEDUA

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِينَ.
أُوصِيكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللَّهِ، فَالتَّقْوَى خَيْرُ زَادٍ يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ.

Jama’ah Jumat yang dimuliakan Allah,

Marilah kita memperbaiki diri, menjaga lisan, menjaga amal, dan berupaya menjadi pribadi yang meninggalkan jejak kebaikan. Karena setelah kita mati, yang tinggal hanyalah:

  1. Doa anak saleh
  2. Amal jariah
  3. Ilmu yang bermanfaat
  4. Dan nama baik yang akan menjadi kesaksian manusia atas diri kita.

Semoga Allah memberikan kepada kita husnul khatimah serta menjadikan masyarakat memuji kita dengan kejujuran, bukan rekayasa.


🟦 DOA PENUTUP KHUTBAH

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ آخِرَ كَلَامِنَا مِنَ الدُّنْيَا لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ الله.

اللَّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ، وَلَا تَخْتِمْ عَلَيْنَا بِسُوءِ الْخَاتِمَةِ.

اللَّهُمَّ ثَبِّتْنَا عِنْدَ السُّؤَالِ، وَنَوِّرْ قُبُورَنَا، وَوَسِّعْ مُدْخَلَنَا، وَارْحَمْنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ يُثْنِي عَلَيْهِ عِبَادُكَ خَيْرًا، وَاجْعَلْهُ سَبَبًا لِمَغْفِرَتِكَ وَرِضْوَانِكَ.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ.

عبادَ الله،
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.

فَاذْكُرُوا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

Tidak ada komentar