Umat Terpilih dan Umat yang Buruk – Ciri, Teladan, dan Renungan

MATERI CERAMAH LENGKAP

“Umat Terpilih dan Umat yang Buruk – Ciri, Teladan, dan Renungan”**

Muqaddimah

الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kita bagian dari umat Nabi Muhammad ﷺ, umat terbaik apabila menjaga iman, amal, dan akhlaknya. Pada kesempatan ini kita akan membahas sebuah hadits agung, yaitu Hadits Ke-32 tentang ciri-ciri umat pilihan dan umat yang buruk, lalu dilanjutkan dengan kisah para sahabat yang menangis dalam shalat karena rasa takut dan berharap kepada Allah.


I. TEKS HADITS KE-32

Teks Arab

قال رسولُ اللهِ صلى اللهُ عليه وسلم:
خِيارُ أُمَّتِي مَن شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَإِذَا أَحْسَنُوا اسْتَبْشَرُوا، وَإِذَا أَسَاءُوا اسْتَغْفَرُوا، وَإِذَا سَافَرُوا قَصَرُوا صَلَاتَهُمْ وَأَفْطَرُوا.
وَإِنَّ شِرَارَ أُمَّتِي الَّذِينَ وُلِدُوا فِي النِّعَمِ، وَغُذُّوا فِي النِّعَمِ، وَهَمُّهُمْ أَلْوَانُ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ، وَإِذَا تَكَلَّمُوا تَشَدَّقُوا، وَإِذَا مَشَوْا تَبَخْتَرُوا، وَيْلٌ لِلْجَرَّارِينَ أَذْيَالَهُمْ وَالْكَالِينَ أَفْضَالًا وَالنَّاطِقِينَ أَشْعَارًا.

Terjemahan

Sebaik-baik umatku ialah mereka yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Jika berbuat baik mereka bergembira, jika berbuat buruk mereka meminta ampun, dan jika bepergian mereka memendekkan shalat (qashar) dan berbuka puasa.

Dan seburuk-buruk umatku adalah mereka yang dilahirkan dalam kenikmatan dan diberi makan dari yang haram. Keinginan mereka hanya berbagai macam makanan dan minuman. Jika berbicara mereka berlebih-lebihan (sombong), jika berjalan mereka menyombongkan diri. Celakalah orang-orang yang menyeret bajunya dengan sombong, memakan riba, dan mengucapkan syair yang tidak senonoh.”


II. CIRI-CIRI UMAT TERBAIK (خِيَارُ الأُمَّةِ)

1. Kokoh dalam Tauhid

Dalil Al-Qur'an

قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ
“Katakalah (Muhammad), Dialah Allah Yang Maha Esa.” (QS. Al-Ikhlash: 1)

Tauhid adalah pondasi umat terbaik.


2. Gembira ketika berbuat kebaikan

Dalil

فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَهُمْ فِي رَوْضَةٍ يُحْبَرُونَ
“Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, mereka berada dalam taman-taman yang membahagiakan.” (QS. Ar-Rum: 15)

Kegembiraan itu tanda iman hidup.


3. Cepat bertaubat ketika melakukan kesalahan

Dalil Hadits

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (HR. Tirmidzi)


4. Taat Syariat dalam Safar: Qashar dan Berbuka Puasa

Dalil Al-Qur’an

وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ
“Apabila kalian bepergian di muka bumi, maka tidak mengapa kalian mengqashar shalat.” (QS. An-Nisa: 101)

Dalil Sunnah

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يُفْطِرُ فِي السَّفَرِ وَيَقْصُرُ “Rasulullah ﷺ berbuka dan mengqashar shalat ketika safar.” (HR. Bukhari)


III. CIRI-CIRI UMAT TERBURUK (شِرَارُ الأُمَّةِ)

1. Hidup dalam kenikmatan tetapi tidak bersyukur

Kenikmatan membuat mereka lalai dari ibadah.

Dalil

وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا
“Jangan taati orang yang hatinya Kami lalaikan dari zikrullah.” (QS. Al-Kahfi: 28)


2. Makanan dan minuman menjadi tujuan hidup

Hedonisme yang merusak spiritual.

Dalil

أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَاتِكُمْ فِي حَيَاتِكُمُ الدُّنْيَا
“Kalian telah menghabiskan kesenangan kalian di dunia.” (QS. Al-Ahqaf: 20)


3. Berbicara dengan sombong dan berlebih-lebihan

Dalil

وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا
“Janganlah engkau berjalan di bumi dengan sombong.” (QS. Al-Isra: 37)


4. Berjalan dengan congkak

Hadits lain menegaskan larangan menyeret pakaian karena sombong:

Hadits

لَا يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلَاءَ
“Allah tidak akan melihat orang yang menyeret pakaiannya karena sombong.” (HR. Bukhari)


5. Memakan riba

Dalil

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا
“Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba.” (QS. Al-Baqarah: 278)


IV. KISAH PARA SAHABAT YANG MENANGIS DALAM SHALAT

Hadits panjang menceritakan Rasulullah ﷺ mendapati para sahabat—Abu Bakar, Ali, Mu’adz bin Jabal, dan Bilal—menangis malam hari, khusyuk membaca ayat-ayat yang menyentuh hati.

Ayat Abu Bakar

QS. At-Taubah 111 إِنَّ اللّٰهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَ
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.”

Ia menangis karena takut Allah tidak menerima dirinya jika ada ‘aib’. Lalu Jibril turun membawa kabar gembira bahwa Allah membeli hamba-hamba-Nya dengan mengetahui semua kekurangan mereka.


Ayat Ali bin Abi Thalib

QS. Az-Zumar 9 قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
“Katakanlah: apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui?”

Ali menangis karena merasa dirinya kurang ilmu dibandingkan Adam. Lalu Jibril memberi penjelasan bahwa yang dimaksud: tidak sama antara orang beriman dan orang kafir pada hari kiamat.


Mu’adz bin Jabal dan Bilal

Mereka menangis karena bacaan Al-Qur'an yang mengguncang hati. Ini teladan bahwa:

Dalil

وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
“Mereka tersungkur bersujud sambil menangis, dan Al-Qur’an menambah kekhusyukan mereka.” (QS. Al-Isra: 109)


V. PELAJARAN PENTING UNTUK UMAT MASA KINI

  1. Tauhid yang murni adalah identitas umat terbaik.
  2. Segera bertaubat setelah berbuat salah—jangan menikmati dosa.
  3. Sederhana dalam hidup, tidak terjebak hedonisme.
  4. Tawadhu’, rendah hati dalam tutur kata dan langkah.
  5. Taati syariat, terutama dalam safar.
  6. Menangislah karena Allah, sebab hati yang keras adalah tanda penyakit iman.

VI. PENUTUP

Semoga Allah menjadikan kita termasuk Khiyarul Ummah—umat pilihan yang menjaga tauhid, amal saleh, dan akhlak mulia. Dan menjauhkan kita dari sifat-sifat umat yang buruk.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Akhirnya, marilah kita memperbanyak istighfar dan amal salih, serta meneladani para sahabat yang menangis karena takut dan berharap kepada Allah.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.



Tidak ada komentar