Anjuran Menjilati Jari Tangan Setelah Makan

Anjuran Menjilati Jari Tangan Setelah Makan

(Adab Makan, Keberkahan Rezeki, dan Tawadhu’ Seorang Mukmin)


I. Pendahuluan: Islam Mengajarkan Adab Hingga ke Meja Makan

Jamaah rahimakumullah,

Islam adalah agama yang menyempurnakan akhlak.
Bahkan perkara yang sering dianggap sepele—seperti cara makan dan membersihkan tangan—diatur oleh Rasulullah ﷺ.

Mengapa?
Karena:

  • Rezeki adalah amanah
  • Makanan adalah nikmat
  • Nikmat akan dimintai pertanggungjawaban

II. Hadis Pokok Anjuran Menjilati Jari

Teks Hadis

وَعَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ ‏-رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا‏- قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ‏ ﷺ
« إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا، فَلَا يَمْسَحْ يَدَهُ، حَتَّى يَلْعَقَهَا، أَوْ يُلْعِقَهَا »

Terjemahan

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Apabila salah seorang dari kalian makan, maka janganlah ia mengusap (membersihkan) tangannya sebelum menjilatinya atau menjilatkannya kepada orang lain.”

(HR. al-Bukhari no. 5456 dan Muslim no. 2031)


III. Makna Hadis dan Penjelasan Umum

1. Bukan Soal Kebiasaan, Tapi Ibadah

Hadis ini bukan sekadar budaya Arab, tetapi:

  • Tuntunan Nabi ﷺ
  • Bernilai ibadah
  • Mengandung hikmah besar

Imam An-Nawawi رحمه الله berkata:

“Hadis ini menunjukkan anjuran menjilati jari karena keberkahan makanan seringkali terdapat pada sisa-sisanya.”
(Syarh Shahih Muslim)


2. “Atau Menjilatkannya kepada yang Lain”

Maksudnya:

  • Istri
  • Anak
  • Atau orang yang mahram
    Dengan kerelaan, bukan paksaan.

Ini menunjukkan:

  • Kedekatan
  • Kasih sayang
  • Hilangnya gengsi dalam kebaikan

IV. Dalil dari Al-Qur’an tentang Nikmat Makanan

1. Perintah Bersyukur atas Rezeki

Teks Ayat

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا لِلَّهِ

Terjemahan

“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah.”
(QS. Al-Baqarah: 172)

Menjilati jari:

  • Bentuk syukur praktis
  • Tidak menyia-nyiakan nikmat

2. Larangan Menyia-nyiakan Nikmat

Teks Ayat

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

Terjemahan

“Kemudian kalian pasti akan ditanya pada hari itu tentang nikmat.”
(QS. At-Takatsur: 8)

Sisa makanan di jari pun termasuk nikmat yang akan ditanya.


V. Hadis-Hadis Pendukung

1. Keberkahan Ada pada Sisa Makanan

Teks Hadis

إِنَّكُمْ لَا تَدْرُونَ فِي أَيِّهِ الْبَرَكَةُ

Terjemahan

“Sesungguhnya kalian tidak mengetahui di bagian mana letak keberkahan.”
(HR. Muslim)

Penjelasan Ulama

Ibnu Hajar Al-‘Asqalani رحمه الله:

“Keberkahan bisa jadi berada pada sisa makanan yang diremehkan.”


2. Larangan Menyeka Tangan Sebelum Dijilat

Hadis ini menegaskan:

  • Jangan langsung mencuci
  • Jangan menyeka dengan tisu
  • Sebelum memastikan nikmat telah dimanfaatkan

VI. Hikmah dan Manfaat Anjuran Ini

1. Hikmah Spiritual

  • Melatih syukur
  • Menumbuhkan tawadhu’
  • Menghilangkan kesombongan
  • Menghidupkan sunnah Nabi ﷺ

2. Hikmah Sosial

  • Menghargai makanan
  • Mengajarkan anak adab makan
  • Mengikis budaya mubazir

3. Hikmah Kesehatan (Tambahan Penjelasan Ulama Kontemporer)

Beberapa ulama kontemporer menjelaskan:

  • Enzim pencernaan dari mulut membantu pencernaan
  • Tidak langsung mencuci tangan menjaga proses alami makan
    (Ini hikmah tambahan, bukan tujuan utama syariat)

VII. Menjawab Anggapan “Tidak Sopan”

Sebagian orang berkata:

“Menjilati jari itu tidak sopan.”

Jawaban ulama:

  • Sopan menurut siapa?
  • Jika Rasulullah ﷺ melakukannya, maka itulah adab paling mulia

Imam Malik رحمه الله berkata:

“Sunnah adalah kapal Nuh; siapa yang menaikinya selamat.”


VIII. Batasan dan Adab Pelaksanaan

Para ulama menjelaskan:

  • Dilakukan setelah selesai makan
  • Dalam kondisi bersih
  • Tidak dilakukan dengan cara menjijikkan
  • Tidak di hadapan orang yang terganggu

Islam adalah agama hikmah dan adab, bukan kaku.


IX. Penutup: Sunnah Kecil, Pahala Besar

Jamaah rahimakumullah,

Boleh jadi:

  • Kita rajin shalat
  • Rajin puasa
  • Rajin sedekah

Namun… Sunnah kecil seperti ini sering kita tinggalkan.

Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:

“Barang siapa menghidupkan sunnahku, maka ia mencintaiku.”

Mari kita hidupkan sunnah:

  • Di rumah
  • Di meja makan
  • Di hadapan keluarga

Karena keberkahan hidup sering hadir
dari hal-hal kecil yang kita jaga dengan iman.



Tidak ada komentar