Antara Janji Surga, Tipu Daya Angan-Angan, dan Jalan Lurus Iman

“Antara Janji Surga, Tipu Daya Angan-Angan, dan Jalan Lurus Iman”

(QS. An-Nisā’ 121–140)


PEMBUKAAN (±10 menit)

الحمد لله… الحمد لله الذي أنزل الكتاب ميزاناً،
yang menurunkan Al-Qur’an bukan sekadar bacaan,
tetapi penentu keselamatan dan kebinasaan

Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad ﷺ,
yang mengingatkan kita dengan tangisan,
bukan dengan paksaan…

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…

Hari ini kita tidak sedang berbicara tentang orang lain…
kita sedang bercermin.
Karena ayat-ayat ini
bukan hanya untuk kaum terdahulu,
tetapi untuk hati kita hari ini.


BAGIAN I — NERAKA BAGI PENIPU DIRI (Ayat 121)

(±10 menit)

Allah berfirman:

أُولَٰئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَلَا يَجِدُونَ عَنْهَا مَحِيصًا

Mereka itu tempatnya neraka Jahanam, dan mereka tidak mendapatkan jalan untuk menghindarinya.

Jamaah…
ini bukan ancaman kosong.
Ini keputusan.

Para ulama tafsir menjelaskan:
mereka adalah orang-orang yang tertipu oleh setan,
yang menjadikan angan-angan sebagai agama.

Imam Al-Qurthubi:
“Ayat ini adalah peringatan bahwa siapa yang mengikuti hawa nafsu dengan dalih harapan kosong, maka ia sedang berjalan ke Jahanam dengan mata terbuka.”


BAGIAN II — JANJI SURGA YANG BENAR (Ayat 122)

(±10 menit)

Allah berfirman:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ… وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا

Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan Kami masukkan ke dalam surga… itulah janji Allah yang benar.

Perhatikan…
Allah tidak berkata: cukup beriman.
Tetapi: beriman dan beramal.

Imam Hasan Al-Basri berkata:

“Iman bukan dengan hiasan ucapan, tetapi dengan apa yang menetap di hati dan dibuktikan oleh amal.”


BAGIAN III — BUKAN ANGKA-ANGAN (Ayat 123–124)

(±15 menit)

Allah berfirman:

لَيْسَ بِأَمَانِيِّكُمْ وَلَا أَمَانِيِّ أَهْلِ الْكِتَابِ…

Bukan menurut angan-angan kalian, dan bukan pula angan-angan Ahli Kitab…

Inilah ayat yang mematahkan rasa aman palsu.

Bukan karena kita lahir Muslim,
bukan karena kita rajin berbicara agama,
tetapi apa yang kita lakukan saat sendiri.

Rasulullah ﷺ bersabda:

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
Orang cerdas adalah yang menghisab dirinya dan beramal untuk setelah mati.
(HR. Tirmidzi)


BAGIAN IV — ISLAM YANG TERBAIK (Ayat 125)

(±10 menit)

Allah berfirman:

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ…

Siapa yang lebih baik agamanya daripada orang yang menyerahkan dirinya kepada Allah…

Menyerahkan wajah artinya:
menyerahkan keputusan hidup.

Imam Ibn Katsir berkata:
“Ini adalah Islam yang murni: ikhlas, mengikuti sunnah, dan menjauhi bid’ah hawa nafsu.”


BAGIAN V — KEADILAN, TAKWA, DAN AMANAH (Ayat 126–135)

(±20 menit)

Allah mengulang:

وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ

Kenapa diulang?
Karena manusia sering lupa siapa Pemilik segalanya.

Lalu datang perintah besar:

كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ

Tegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah…

Ini ayat yang menggetarkan hakim, pemimpin, dan ulama.

Imam Nawawi berkata:

“Ayat ini adalah dalil haramnya mengikuti hawa nafsu dalam kebenaran, walaupun terhadap diri sendiri.”


BAGIAN VI — BAHAYA MUNAFIK & BERSEKONGKOL (Ayat 136–140)

(±15 menit)

Allah berfirman:

بَشِّرِ الْمُنَافِقِينَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

Munafik itu bukan yang jatuh,
tetapi yang berpura-pura benar.

Dan puncaknya:

فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ… إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ

Jangan duduk bersama mereka… jika tidak, kalian sama dengan mereka.

Imam Al-Baghawi berkata:

“Ayat ini menjadi dalil bahwa ridha terhadap kemaksiatan adalah bagian dari kemaksiatan itu sendiri.”


DOA PENUTUP 

Ya Allah…
kami gemetar membaca ayat-ayat ancaman-Mu…
kami menangis karena takut termasuk orang yang tertipu…

Ya Allah…
jangan Engkau jadikan agama kami sekadar angan-angan…
jangan Engkau jadikan iman kami hanya warisan…

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ…

Masukkan kami ke dalam surga yang Engkau janjikan…
bukan karena amal kami…
tetapi karena rahmat-Mu…

Ya Allah…
bersihkan hati kami dari nifaq…
jauhkan kami dari duduk bersama kebatilan…
kuatkan kami untuk berkata benar meski pahit…

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا…

Ya Allah…
jika hari ini adalah peringatan terakhir bagi kami…
maka jadikan ia titik balik, bukan sekadar tangisan…

Akhiri hidup kami dalam iman…
kumpulkan kami bersama orang-orang yang Engkau cintai…

وصلى الله على سيدنا محمد…
والحمد لله رب العالمين…



Tidak ada komentar