SALAT DI TENGAH BAHAYA, IMAN DI TENGAH TIPU DAYA

“SALAT DI TENGAH BAHAYA, IMAN DI TENGAH TIPU DAYA”


Pembukaan 

الحمد لله الذي جعل الصلاة عماد الدين، وجعلها ملجأً للخائفين، ونورًا للسالكين، وعصمةً من الشيطان الرجيم.
نحمده سبحانه، ونستعينه، ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا.

أما بعد…

Wahai saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah…

Hari ini…
kita tidak sedang berbicara tentang salat dalam keadaan aman
tetapi tentang salat di tengah bahaya.
Tentang iman yang tetap berdiri ketika pedang terhunus,
ketika musuh mengintai,
ketika luka masih berdarah…

Inilah pelajaran dari Surat An-Nisā’ ayat 101 sampai 120.
Ayat-ayat yang tidak turun di ruang nyaman,
tetapi turun di medan ketegangan,
di antara rasa takut, lapar, luka, dan ancaman.


1. SALAT TIDAK GUGUR KETIKA TAKUT (Ayat 101–103)

Firman Allah Ta‘ala:

وَإِذَا ضَرَبْتُمْ فِي الْأَرْضِ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَقْصُرُوا مِنَ الصَّلَاةِ إِنْ خِفْتُمْ أَنْ يَفْتِنَكُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا…
(An-Nisā’: 101)

Artinya:
“Apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidak ada dosa bagimu mengqasar salat jika kamu khawatir diserang orang-orang kafir…”

Saudaraku…
Allah tidak menggugurkan salat.
Allah hanya meringankan bentuknya.

➡️ Imam Asy-Syafi‘i menegaskan:
Qashar adalah rukhsah (keringanan), bukan kewajiban.

Maknanya apa?

➡️ Dalam keadaan takut pun, hubungan dengan Allah tidak boleh putus.


Ayat 102 – Salat Khauf

Allah mengajarkan tata cara salat di medan perang.

Separuh salat…
separuh berjaga…

➡️ Ibnu Katsir berkata:
“Ini dalil bahwa menjaga salat lebih utama daripada menjaga jiwa tanpa salat.”

Renungkan…
Kita hari ini:
– tidak perang
– tidak dikejar musuh
– tidak terluka

tapi…
salat sering ditunda.


Ayat 103 – Zikir dalam segala keadaan

فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ
(An-Nisā’: 103)

Artinya:
“Ingatlah Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring.”

➡️ Imam Al-Qurthubi:
“Zikir adalah napas iman. Ia tidak mengenal waktu, tempat, atau keadaan.”

Saudaraku…
Kalau lisan tidak mampu,
ingatlah dengan hati…
Kalau berdiri tidak sanggup,
ingatlah sambil duduk…
Kalau duduk pun tak kuat,
ingatlah sambil rebah…


2. JANGAN LEMAH, KARENA HARAPAN KITA LEBIH TINGGI (Ayat 104)

وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ…
(An-Nisā’: 104)

Artinya:
“Janganlah kamu merasa lemah dalam mengejar musuh…”

Mengapa?

وَتَرْجُونَ مِنَ اللَّهِ مَا لَا يَرْجُونَ

Artinya:
“Kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan.”

➡️ Orang beriman sakit + berharap pahala
➡️ Orang kafir sakit + kosong

Saudaraku…
Luka orang beriman melahirkan pahala.
Tangis orang beriman menjadi doa.
Derita orang beriman tidak pernah sia-sia.


3. JANGAN MEMBELA PENGKHIANATAN (Ayat 105–112)

Ayat ini turun karena Thu‘mah bin Ubairiq
yang mencuri lalu menuduh orang Yahudi.

Allah murka…
karena kebenaran hampir dikorbankan demi kelompok.

وَلَا تَكُن لِّلْخَائِنِينَ خَصِيمًا
(An-Nisā’: 105)

Artinya:
“Janganlah engkau menjadi pembela orang-orang yang berkhianat.”

➡️ Imam Al-Ghazali:
“Membela kebatilan atas nama solidaritas adalah pengkhianatan iman.”

Saudaraku…
Allah tidak melihat siapa kawanmu,
Allah melihat di pihak mana kebenaran berdiri.


Ayat 108 – Bersembunyi dari manusia, tidak dari Allah

يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلَا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ

Artinya:
“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi tidak dari Allah…”

Tangisan mimbar:
Betapa sering kita takut dilihat manusia…
tapi berani bermaksiat di hadapan Allah


4. BISIKAN YANG DIRIDAI ALLAH (Ayat 114)

لَا خَيْرَ فِي كَثِيرٍ مِّن نَّجْوَاهُمْ إِلَّا…

Artinya:
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali…”

1️⃣ Mengajak sedekah
2️⃣ Menyuruh kebaikan
3️⃣ Mendamaikan manusia

➡️ Imam An-Nawawi:
“Ucapan yang tidak mendekatkan kepada Allah, akan menjauhkan.”


5. JALAN SELAIN JALAN ORANG BERIMAN (Ayat 115)

وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ…

Artinya:
“Dan mengikuti jalan selain jalan orang-orang beriman…”

➡️ Ijma‘ ulama: Ayat ini dalil bahaya menyelisihi jama‘ah Ahlus Sunnah.


6. DOSA YANG TIDAK DIAMPUNI (Ayat 116)

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ…

Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik…”

➡️ Semua dosa bisa luluh oleh taubat,
kecuali syirik yang dibawa mati.


7. TIPU DAYA SETAN (Ayat 117–120)

Setan berkata:

وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ…

Artinya:
“Aku akan menyesatkan mereka, aku akan memberi angan-angan…”

➡️ Ibnul Qayyim:
“Angan-angan panjang adalah senjata paling mematikan setan.”

Akhirnya…

وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا غُرُورًا

Artinya:
“Janji setan hanyalah tipuan.”


DOA PENUTUP 

اللهم يا الله…
di malam yang sunyi ini…
kami berdiri di hadapan-Mu…
dengan hati yang rapuh…
iman yang sering goyah…

Ya Allah…
Engkau perintahkan salat bahkan di medan perang…
namun kami sering menunda salat di saat aman…

Ampuni kami ya Rabb…

Ya Allah…
Engkau tahu bisikan hati kami…
Engkau melihat luka iman kami…
Engkau menyaksikan tangis yang tak terdengar…

اللهم اغفر لنا تقصيرنا في الصلاة…
اللهم أقم الصلاة في قلوبنا قبل أجسادنا…

Ya Allah…
jauhkan kami dari membela kebatilan…
selamatkan kami dari khianat yang tersembunyi…
lindungi kami dari mengikuti jalan selain jalan orang-orang beriman…

Ya Allah…
kami berlindung kepada-Mu dari syirik yang kami sadari dan yang tidak kami sadari…
dari tipu daya setan dan angan-angan kosong…

Ya Allah…
jadikan zikir kami hidup…
jadikan salat kami jujur…
jadikan akhir hidup kami husnul khatimah…

ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا…
وهب لنا من لدنك رحمة…
إنك أنت الوهاب…

وصلِّ اللهم على سيدنا محمد
وعلى آله وصحبه
وسلِّم تسليما كثيرا…



Tidak ada komentar