Bersuci dari Setiap yang Haram Sebelum Terlanjur Melangkah ke Arahnya


Bersuci dari Setiap yang Haram Sebelum Terlanjur Melangkah ke Arahnya


Mukadimah Ceramah

Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah…

Tak ada perkara yang lebih berbahaya bagi hati selain harta haram yang masuk tanpa rasa takut.
Ia tidak sekadar merusak amal, tetapi mematikan nurani, menggelapkan doa, dan menghalangi rahmat Allah.

Banyak manusia rajin bersedekah, giat beribadah, tekun menuntut ilmu,
namun lupa bertanya dari mana hartanya berasal.

Padahal Allah tidak menerima kecuali yang thayyib (baik dan halal).


1. Prinsip Agung: Allah Maha Suci dan Tidak Menerima yang Haram

Dalil Al-Qur’an

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

Artinya:
Wahai manusia! Makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal lagi baik, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.
(QS. Al-Baqarah: 168)

Komentar Ulama

  • Ibnu Katsir رحمه الله menjelaskan:

    “Allah memerintahkan seluruh manusia—baik mukmin maupun kafir—untuk menjaga kehalalan sumber rezeki, karena haram adalah pintu kebinasaan amal dan akhlak.”

  • Al-Qurthubi رحمه الله:

    “Ayat ini menjadi dasar bahwa setiap langkah menuju yang haram adalah langkah setan, meskipun tujuannya tampak baik.”


2. Hadis Pokok: Amal dari Harta Haram Tertolak

Hadis Rasulullah ﷺ

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا

Artinya:
Sesungguhnya Allah itu Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik.
(HR. Muslim)

Dalam riwayat panjang, Nabi ﷺ menceritakan seseorang yang:

  • berdoa dengan sungguh-sungguh,
  • menengadahkan tangan ke langit,
  • namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram.

Lalu Nabi ﷺ bersabda:

فَأَنَّىٰ يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ؟

Artinya:
Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan?
(HR. Muslim)

Penjelasan Ulama

  • Imam An-Nawawi رحمه الله:

    “Hadis ini menunjukkan bahwa haramnya makanan adalah sebab terbesar tertolaknya doa, meskipun secara lahir seseorang tampak ahli ibadah.”


3. Bahaya Fatal: Sedekah, Haji, dan Amal dari Harta Haram

Hadis yang sejalan dengan nasihat ini diriwayatkan dengan berbagai jalur makna:

مَنْ جَمَعَ مَالًا مِنْ حَرَامٍ فَتَصَدَّقَ بِهِ لَمْ يُقْبَلْ مِنْهُ، وَإِنْ أَنْفَقَهُ فِي الْخَيْرِ لَمْ يُؤْجَرْ، وَإِنْ تَرَكَهُ خَلْفَهُ كَانَ زَادَهُ إِلَى النَّارِ

Artinya:
Barangsiapa mengumpulkan harta dari yang haram lalu bersedekah dengannya, tidak diterima darinya. Jika ia membelanjakannya untuk kebaikan, tidak diberi pahala. Dan jika ia meninggalkannya (sebagai warisan), maka itu menjadi bekalnya menuju neraka.
(HR. Ahmad, Al-Baihaqi – hasan maknanya)

Ulasan Ulama

  • Ibnu Rajab Al-Hanbali رحمه الله:

    “Sedekah dari harta haram bukan pembersih dosa, melainkan penambah beban hisab.”


4. Kesalahan Fatal: Mengira Haram Bisa “Disucikan” dengan Sedekah

Allah berfirman:

وَلَا تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ

Artinya:
Dan janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu sedekahkan.
(QS. Al-Baqarah: 267)

Tafsir Ulama

  • Ath-Thabari رحمه الله:

    “Ayat ini melarang menjadikan sedekah sebagai alat legitimasi harta kotor.”


5. Taubat dari Harta Haram Tidak Sama dengan Dosa Biasa

Kaidah Fikih Ulama

Para ulama sepakat:

Taubat dari harta haram tidak sah kecuali dengan melepaskan harta tersebut dari kepemilikan.

  • Jika hasil mencuri → kembalikan
  • Jika hasil riba → keluarkan seluruhnya
  • Jika hasil manipulasi → kembalikan atau sedekahkan tanpa niat pahala

Imam Al-Ghazali رحمه الله:

“Orang yang bertobat dari harta haram namun masih menyimpannya, seperti orang yang bertobat dari zina namun tetap memeluk pasangannya.”


6. Perbedaan Dua Golongan

Golongan Pertama

  • Berani terhadap Allah
  • Mengambil yang haram
  • Mengharap pahala dari sedekahnya
    Yang didapat: dosa dan kehancuran

Golongan Kedua

  • Takut sebelum mengambil
  • Lari dari syubhat
  • Menangis karena khawatir
    Yang didapat: keselamatan dan cahaya hati

Rasulullah ﷺ bersabda:

دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَىٰ مَا لَا يَرِيبُكَ

Artinya:
Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada yang tidak meragukanmu.
(HR. Tirmidzi)


7. Penutup dan Seruan Hati

Wahai saudara-saudaraku…

Bersihkan hartamu sebelum jasadmu dibersihkan.
Sucikan penghasilanmu sebelum ruhmu dipanggil.
Larilah dari yang haram sebelum engkau dikejar akibatnya.

Jika Allah mengilhamkan kepadamu untuk menolak yang haram,
maka itu bukan karena kecerdikanmu,
melainkan karena kasih sayang Allah kepadamu.

فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ

Artinya:
Maka larilah kalian menuju Allah.
(QS. Adz-Dzariyat: 50)


Doa Penutup

Ya Allah, sucikan rezeki kami, bersihkan harta kami, hidupkan hati kami dengan yang halal, dan wafatkan kami dalam keadaan Engkau ridha kepada kami.



Tidak ada komentar