Dzikir: Pedang Murid dan Kunci Kedekatan kepada Allah
CERAMAH: “Dzikir: Pedang Murid dan Kunci Kedekatan kepada Allah”
Pendahuluan
Saudaraku yang dirahmati Allah,
Setiap hamba yang ingin mendekat kepada Allah harus memahami bahwa dzikir merupakan pondasi penting dalam perjalanan spiritualnya. Dzikir bukan sekadar ucapan, melainkan adab, disiplin, dan kehadiran hati di hadapan Allah.
Allah berfirman:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
(QS. Al-Baqarah: 152)
Artinya:
"Maka ingatlah Aku, niscaya Aku ingat kamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari-Nya."
Komentar ulama:
- Dzikir adalah jembatan antara hamba dan Tuhannya.
- Dengan dzikir, hati hadir di hadapan Allah, dan Allah pun menyertai hamba tersebut.
1. Dzikir dalam Al-Qur’an
- Berdzikir dalam segala keadaan:
وَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ
(QS. An-Nisa: 103)
Artinya:
"Berzikirlah kepada Allah ketika kamu berdiri, duduk, dan berbaring."
- Dzikir dengan banyak-banyak:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
(QS. Al-Ahzab: 41)
Komentar ulama:
- Dzikir tidak terbatas pada waktu tertentu; bisa dilakukan kapan saja, selama hati hadir.
- Dzikir yang banyak mengangkat derajat hamba di sisi Allah.
2. Dzikir Menjadi Teman Hamba
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا أَعْمَالُكُمْ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِلَّهِ مَعَ الذِّكْرِ دَرَجَاتٌ
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah – makna: amal dinilai sesuai niat, dzikir menempati tingkatan yang mulia)
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
“Telah berfirman Allah: Aku adalah teman duduk orang yang berdzikir kepada-Ku.”
Komentar:
- Dzikir adalah pedang murid, penopang hati dari syaithan, dan sumber kenikmatan spiritual.
- Hamba yang senantiasa berdzikir, Allah menjadi teman dan pelindungnya.
3. Manfaat Dzikir
- Rasa manis dan lezat dalam hati:
- Hati merasakan ketenangan dan kebahagiaan melebihi kenikmatan dunia.
- Fana dalam dzikir:
- Terlupakan diri sendiri, hanya hadir untuk Allah, hingga segala selain-Nya terasa lenyap.
- Cahaya kedekatan (nuurul qurbi):
- Hati disinari cahaya Ilahi, membuka rahasia ghaib.
- Kehadiran hati dan lisan bersamaan:
- Dzikir hati (dzikrul qalbi) mengikuti dzikir lisan, contohnya tasbih dan tahlil.
Komentar ulama:
- Dzikir hati dan lisan harus selaras: hati memahami makna setiap ucapan.
- Dzikir abadi (da’im) sebaiknya selalu basah di lisan, kecuali saat membaca Al-Qur’an atau bertafakur.
4. Adab Dzikir
- Duduk dalam keadaan suci dari hadats dan najis.
- Pilih tempat sunyi (khalwat) dan menghadap kiblat.
- Menenangkan pandangan, menundukkan kepala, dan fokus ke hadirat Allah.
- Variasikan dzikir agar hati tidak jenuh; jangan terpaku pada satu wirid saja.
Nabi ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya dzikir adalah sebaik-baik amal, lebih tinggi dari infaq emas dan perak, lebih mulia daripada berjihad dengan tubuh dalam peperangan.”
Komentar:
- Dzikir adalah amal yang paling efektif dalam mendekatkan hamba kepada Allah.
- Hamba yang bersungguh-sungguh akan merasakan lezatnya dzikir di hati.
5. Tahapan Dzikir Tingkat Tinggi
- Dzikir dasar: menghadirkan hati saat berdzikir.
- Dzikir yang menyeluruh: hadir di hati dan lisan secara bersamaan.
- Dzikir fana: hilang kesadaran diri karena tertutupi oleh kehadiran Allah, segala selain Allah terasa lenyap.
Komentar ulama:
- Fana’ dzikir merupakan tingkatan tertinggi dari ma’rifatullah, dicapai oleh para arifin.
- Dzikir yang benar akan membuka rahasia ghaib dan memperkuat hati melawan godaan dunia.
6. Penutup dan Pesan Praktis
- Tetapkan wirid dzikir dengan waktu dan jumlah tertentu, sesuai bimbingan guru/ulama.
- Dzikir adalah rukun thariqah, kunci hakikat, dan pedang bagi murid.
- Dzikir harus hadir di hati dan lisan, dilakukan secara konsisten.
- Variasikan dzikir agar hati tetap segar, jangan terpaku satu bentuk dzikir saja.
- Selalu niatkan dzikir sebagai media mendekat kepada Allah.
Dalil Ringkas
- QS. Al-Baqarah: 152 – “Maka ingatlah Aku, niscaya Aku ingat kamu.”
- QS. An-Nisa: 103 – “Berzikirlah kepada Allah saat berdiri, duduk, berbaring.”
- QS. Al-Ahzab: 41 – “Dzikir yang banyak untuk orang-orang beriman.”
- HR. Muslim – “Apabila hamba mengingat-Ku, Aku akan mengingatnya.”
Post a Comment