Ketika Allah Menguji Cinta, Takdir, dan Keyakinan

“Ketika Allah Menguji Cinta, Takdir, dan Keyakinan”

(Tadabbur Al-Baqarah: 241–260)


PEMBUKAAN (±10 MENIT)

الحمد لله رب العالمين…
الحمد لله الذي أنزل القرآن شفاءً لما في الصدور…
ونورًا للقلوب…
وموعظةً للمتقين…

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…

Mari kita tundukkan kepala sejenak…
Tarik nafas perlahan…
dan jujurlah pada diri sendiri…

Berapa banyak di antara kita…
yang terlihat baik di luar…
namun retak di dalam?

Berapa banyak rumah tangga…
yang tampak utuh…
namun sunyi dari doa?

Berapa banyak hati…
yang rajin shalat…
tapi jauh dari Allah?

Hari ini…
Al-Qur’an tidak datang untuk menghibur ego kita…
tetapi mengadili hati kita.


BAGIAN 1 — ISLAM ADIL, BAHKAN SAAT CINTA BERAKHIR (±15 MENIT)

(Al-Baqarah: 241)

Allah berfirman:

﴿وَلِلْمُطَلَّقَاتِ مَتَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِينَ﴾

“Wanita-wanita yang diceraikan…
tetap punya hak…
tetap harus dimuliakan…”

Ma’asyiral muslimin…

Islam bukan hanya agama pernikahan…
Islam juga agama perpisahan yang bermartabat.

Karena Allah tahu…
yang paling mudah dizalimi adalah perempuan…
ketika cinta sudah tidak ada.

Islam tidak bertanya:
“Masih cinta atau tidak?”
Islam bertanya:
“Masih bertakwa atau tidak?”

Kalau engkau benar-benar lelaki…
engkau tidak meninggalkan luka…
lalu pergi tanpa tanggung jawab.

Dan kalau engkau benar-benar bertakwa…
engkau tidak menutup pintu kebaikan…
hanya karena pintu cinta tertutup.

👉 Islam mengajarkan:

Berpisah boleh…
menyakiti tidak.


BAGIAN 2 — MANUSIA LARI, TAKDIR MENYUSUL (±15 MENIT)

(Al-Baqarah: 243)

Allah mengisahkan…
ribuan manusia keluar dari kampungnya…
takut mati…

Mereka lari…
tapi Allah berkata: “Matilah kalian!”

Lalu Allah hidupkan mereka kembali.

Ma’asyiral muslimin…

Ini tamparan keras bagi kita…
yang sering mengira keselamatan datang dari strategi…
padahal keselamatan datang dari Allah.

Ada yang lari dari tanggung jawab…
lalu bilang: “Demi ketenangan.”

Ada yang lari dari rumah tangga…
lalu bilang: “Demi kebahagiaan.”

Ada yang lari dari agama…
lalu bilang: “Masih mencari jati diri.”

Padahal…
kalau Allah sudah menulis takdir…
tidak ada tempat aman…
selain di bawah ridha-Nya.


BAGIAN 3 — IMAN BUTUH PENGORBANAN (±10 MENIT)

(Al-Baqarah: 245)

﴿مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا﴾

Allah bertanya…
bukan karena Allah butuh…
tapi karena kitalah yang miskin iman.

Infak bukan soal jumlah…
tapi soal siapa yang menguasai hati.

Kalau harta membuatmu takut kehilangan Allah…
itu bukan nikmat…
itu fitnah.


BAGIAN 4 — UJIAN TIDAK SELALU BERUPA MUSUH (±10 MENIT)

(Talut & sungai)

Allah uji pasukan Talut…
bukan dengan pedang…
tapi dengan air.

Yang gagal bukan karena lemah fisik…
tapi karena tak mampu menahan nafsu.

Berapa banyak hari ini…
yang kalah bukan karena musuh…
tapi karena:

  • hawa nafsu,
  • ego,
  • gengsi,
  • dan cinta dunia.

👉 Tidak semua yang haus harus minum.


BAGIAN 5 — KECIL DI MATA MANUSIA, BESAR DI MATA ALLAH (±10 MENIT)

﴿كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً﴾

Daud…
anak muda…
bukan jenderal…
bukan raja…

Tapi Allah melihat hatinya.

Ma’asyiral muslimin…

Allah tidak bertanya:
“Seberapa hebat kamu?”
Allah bertanya:
“Seberapa taat kamu?”


BAGIAN 6 — AYAT KURSI: SIAPA YANG SEBENARNYA BERKUASA (±10 MENIT)

﴿اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ﴾

Kalau Allah tidak tidur…
kenapa kita masih takut?

Kalau Allah Maha Mengurus…
kenapa kita masih putus asa?

Ayat Kursi bukan jimat…
Ayat Kursi adalah pernyataan tauhid.


BAGIAN 7 — IMAN TIDAK BISA DIPAKSA (±5 MENIT)

﴿لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ﴾

Iman itu cahaya…
kalau dipaksa…
yang datang hanya kepatuhan palsu.


BAGIAN 8 — KEBANGKITAN SETELAH MATI (±10 MENIT)

(Uzair & Ibrahim)

Allah matikan Uzair…
seratus tahun…
lalu dihidupkan kembali.

Agar manusia tahu…
yang hancur bisa kembali…
yang mati bisa hidup…
yang putus bisa disambung…

Kalau Allah bisa menghidupkan tulang belulang…
mengapa engkau ragu
Allah menghidupkan hatimu?


PENUTUP EMOSIONAL (±5 MENIT)

Ma’asyiral muslimin…

Kalau hari ini hati kita masih bergetar…
itu tanda Allah belum meninggalkan kita.

Kalau hari ini air mata masih jatuh…
itu tanda pintu taubat belum tertutup.

Jangan tunggu mati…
untuk kembali kepada Allah.

Karena kematian…
tidak menunggu taubat kita.


DOA PENUTUP MIMBAR

اللَّهُمَّ يَا اللَّهُ…
اللَّهُمَّ يَا رَبَّنَا…

Ya Allah…
di akhir majelis ini…
kami tidak membawa apa-apa selain
hati yang lelah…
jiwa yang penuh salah…
dan harapan yang rapuh…

Ya Allah…
jika Engkau menutup pintu-Mu hari ini…
kepada siapa lagi kami akan pergi…?

اللَّهُمَّ لَا تَكِلْنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

Ya Allah…
ampuni dosa kami
yang disengaja maupun yang kami anggap sepele…
yang dilakukan dengan sadar
maupun yang lahir dari kelalaian…

Ampuni shalat kami yang terburu-buru…
ampuni doa kami yang jarang khusyuk…
ampuni hati kami yang sering lebih takut pada manusia
daripada kepada-Mu…

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا
وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا
وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ

Ya Allah…
jika hari ini Engkau membongkar isi hati kami…
niscaya kami malu menghadap-Mu…
namun Engkau Maha Menutup aib…
maka tutuplah aib kami di dunia…
dan di akhirat…

Ya Allah…
kami mohon iman yang hidup…
bukan iman di lisan…
tapi iman yang menundukkan nafsu…
iman yang membuat kami takut bermaksiat…
meski tidak ada yang melihat…
selain Engkau…

اللَّهُمَّ أَحْيِ قُلُوبَنَا بِنُورِ الْإِيمَانِ
وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْغَافِلِينَ

Ya Allah…
perbaiki rumah-rumah kami…
yang sunyi dari Al-Qur’an…
yang keras oleh ego…
yang dingin oleh amarah…

Jadikan rumah kami
tempat sujud…
tempat saling memaafkan…
tempat anak-anak belajar mencintai-Mu…

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ بُيُوتَنَا
وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا
وَاصْرِفْ عَنَّا الشَّيْطَانَ وَنَزَغَاتِهِ

Ya Allah…
jika ada suami yang menzalimi istrinya…
lembutkan hatinya…
jika ada istri yang terluka…
hibur dan kuatkan jiwanya…

Jika ada keluarga yang berada di ujung perpisahan…
maka berilah keputusan terbaik dari sisi-Mu…
tanpa dosa…
tanpa kebencian…
tanpa kezaliman…

Ya Allah…
kami titipkan anak-anak kami kepada-Mu…
anak-anak yang akan menjadi saksi
apakah kami orang tua yang amanah…
atau orang tua yang lalai…

اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا صَالِحِينَ
حَافِظِينَ لِلصَّلَاةِ
مُحِبِّينَ لِلْقُرْآنِ
وَبَارِّينَ بِنَا

Ya Allah…
jangan Engkau cabut shalat dari hidup kami…
meski kami sedang lelah…
meski kami sedang jatuh…
meski dunia menekan dari segala arah…

اللَّهُمَّ اجْعَلِ الصَّلَاةَ قُرَّةَ أَعْيُنِنَا
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمُقِيمِينَ لَهَا

Ya Allah…
kami takut mati dalam keadaan lalai…
kami takut bertemu-Mu dengan hati yang kering…
kami takut kubur menjadi gelap…
dan amal kami tidak cukup menolong…

Maka karuniakan kepada kami
husnul khatimah…
mati dalam keadaan Engkau ridai…
mati dengan kalimat tauhid di lisan kami…

اللَّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِخَيْرٍ
وَلَا تَخْتِمْ عَلَيْنَا بِسُوءٍ

Ya Allah…
jika hari ini Engkau menerima taubat kami…
jangan Engkau biarkan kami kembali mengulanginya…
jika hari ini Engkau lembutkan hati kami…
jangan Engkau keras-kan kembali…

Teguhkan kami di jalan-Mu…
hingga kami bertemu-Mu…

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً
إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

Ya Allah…
pertemukan kami kelak di surga-Mu…
bersama orang-orang yang kami cintai…
tanpa tangis…
tanpa perpisahan…
tanpa dosa…

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا
إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
وَتُبْ عَلَيْنَا
إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

آمِيْن… آمِيْن… آمِيْن…



Tidak ada komentar