Ketika Amanah Dikhianati, dan Hati Tidak Lagi Takut kepada Allah

“Ketika Amanah Dikhianati, dan Hati Tidak Lagi Takut kepada Allah”


PEMBUKAAN (±10 MENIT)

(Nada tenang, perlahan)

Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn…
Segala puji hanya bagi Allah…
Yang masih memberi kita nafas…
Masih memberi kita kesempatan…
Padahal dosa kita sering lebih banyak daripada amal kita…

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ…
Nabi yang menangis bukan karena lapar…
Bukan karena disakiti…
Tapi karena takut umatnya jauh dari Allah…

Hadirin yang dimuliakan Allah…

Malam ini…
kita tidak sekadar membaca sejarah Bani Israil…
karena Al-Qur’an bukan kitab dongeng
tetapi cermin

Allah tidak sedang menceritakan mereka
Allah sedang menegur kita…


BAGIAN 1 — PERINTAH TAUBAT YANG DIREMEHKAN (±10 MENIT)

Allah berfirman:

وَإِذْ قِيلَ لَهُمُ اسْكُنُوا هَٰذِهِ الْقَرْيَةَ… وَقُولُوا حِطَّةٌ

“Dan ketika dikatakan kepada mereka: Tinggallah di negeri ini… dan ucapkanlah: Hiththah (ampunilah kami)…”
(QS. Al-A‘rāf: 161)

Jamaah rahimakumullāh…

Allah tidak meminta yang berat
Hanya satu kata:
👉 Hiththah
“Ya Allah, ampuni kami…”

Tapi apa yang mereka lakukan?

Mereka mengganti kata taubat dengan ejekan
Mengganti tunduk dengan permainan…

Maka Allah timpakan azab…

📌 Renungan (jeda 10–15 detik)
Berapa banyak dari kita…
yang lisannya istighfar…
tapi hidupnya masih meremehkan dosa?


BAGIAN 2 — MAKSIAT YANG DIBUNGKUS AGAMA (±12 MENIT)

Allah ceritakan kisah pelanggaran hari Sabtu…

Ikan muncul banyak di hari yang diharamkan
dan menghilang di hari yang dihalalkan…

Lalu mereka berkata:
“Kami tidak melanggar…
kami hanya pasang perangkap…”

Padahal Allah tahu…

📖 Rasulullah ﷺ bersabda:

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ…

“Kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian…”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Jamaah…

Ini penyakit umat akhir zaman:
Maksiat dibuat tampak syar‘i
Dosa diberi nama baru
Haram dibungkus fatwa hawa nafsu

📌 Renungan lirih
Apakah kita sedang taat…
atau hanya sedang pintar mengelabui diri sendiri?


BAGIAN 3 — JANGAN LElah MENASEHATI (±8 MENIT)

Ada yang berkata: “Untuk apa menasihati mereka? Allah toh akan mengazab…”

Jawab orang shalih:

مَعْذِرَةً إِلَىٰ رَبِّكُمْ

“Agar kami punya alasan di hadapan Tuhan kami…”
(QS. Al-A‘rāf: 164)

📌 Pesan kuat
Menasehati itu bukan karena yakin diterima…
tapi karena takut ditanya Allah…

Diam di hadapan maksiat…
adalah awal azab berjamaah…


BAGIAN 4 — HUKUMAN PALING MENGHINA (±10 MENIT)

Allah berfirman:

كُونُوا قِرَدَةً خَاسِئِينَ

“Jadilah kalian kera yang hina!”
(QS. Al-A‘rāf: 166)

Mengapa kera?

Karena punya tangan tapi tidak amanah
Punya akal tapi tidak taat

📌 Nada menurun, lirih
Bukan wajah yang diubah lebih dulu…
tapi hati yang dimatikan…


BAGIAN 5 — ILMU YANG MENYERET KE NERAKA (±12 MENIT)

Kisah Bal‘am bin Ba‘ura

Ulama besar…
Tahu ayat Allah…
Tapi menjual ilmu demi dunia

Allah berfirman:

فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ

“Ia melepaskan diri dari ayat-ayat Allah…”
(QS. Al-A‘rāf: 175)

📖 Nabi ﷺ bersabda:

أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا… عَالِمٌ لَمْ يَنْتَفِعْ بِعِلْمِهِ

“Manusia yang paling berat siksaannya adalah alim yang tidak mengamalkan ilmunya.”

📌 Renungan tajam
Ilmu tidak menyelamatkan…
jika tidak melahirkan takut kepada Allah…


BAGIAN 6 — PERJANJIAN FITRAH (±8 MENIT)

Allah bertanya kepada ruh kita:

أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ؟ قَالُوا بَلَىٰ

“Bukankah Aku Tuhanmu?”
“Kami bersaksi.”
(QS. Al-A‘rāf: 172)

📖 Rasulullah ﷺ:

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ

Setiap anak lahir di atas fitrah…

📌 Nada sangat lembut
Kita tidak sedang mencari Tuhan baru…
kita hanya lupa janji lama…


BAGIAN 7 — LEBIH SESAT DARI BINATANG (±10 MENIT)

Allah berfirman:

أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ

“Mereka seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat…”
(QS. Al-A‘rāf: 179)

Karena binatang tidak diberi wahyu…
sedangkan manusia menolaknya…


BAGIAN 8 — JALAN PULANG: ASMAUL HUSNA (±10 MENIT)

Allah menutup dengan harapan:

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا

“Milik Allah nama-nama yang indah, maka berdoalah dengan itu…”
(QS. Al-A‘rāf: 180)

Masih ada pintu…
Selama dada masih bernafas…


DOA PENUTUP  

Allāhumma…
Ya Allah…
kami datang bukan membawa amal…
kami datang membawa dosa…

Ya Allah…
jika Engkau buka aib kami malam ini…
tak ada satu pun yang sanggup bertahan…

Ya Allah…
ampuni kami…
sebelum Engkau tutup pintu taubat…

Allāhumma lā taj‘al qulūbanā qāsiyah…
Ya Allah… jangan Engkau jadikan hati kami keras…

Allāhumma lā taj‘alnā mimman sami‘al āyāt fa a‘radha ‘anhā…
Jangan jadikan kami orang yang mendengar ayat-Mu lalu berpaling…

Ya Allah…
jangan Engkau ubah kami seperti kaum sebelum kami…
jangan Engkau hinakan kami dengan maksiat yang kami anggap biasa…

Allāhumma ruddana ilaika raddan jamīlā…
Kembalikan kami kepada-Mu dengan taubat yang indah…

Ya Allah…
jika malam ini adalah malam terakhir kami…
maka jadikan akhir hidup kami dalam sujud…

Rabbana lā tuzigh qulūbanā ba‘da idh hadaytanā…
Wahai Tuhan kami… jangan Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk…

Ṣallallāhu ‘alā Sayyidinā Muḥammad…
walḥamdu lillāhi Rabbil ‘ālamīn…



Tidak ada komentar