Keutamaan Ilmu dan ‘Ulama
Zuhud & Kelembutan Hati
Keutamaan Ilmu dan ‘Ulama
Materi ini dilengkapi dalil Al-Qur’an dan Sunnah (teks Arab + terjemah) serta komentar dan ulasan para ulama, dengan pendekatan tazkiyatun nafs agar ilmu melahirkan kerendahan hati, kezuhudan, dan keberanian dalam kebenaran, bukan kesombongan atau ambisi dunia.
Mukadimah
Alhamdulillāh, segala puji bagi Allah ﷻ yang menjadikan ilmu sebagai cahaya, dan menjadikan para ulama sebagai pewaris para nabi. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, yang diutus membawa wahyu dan hikmah, serta kepada keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan hingga hari kiamat.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Di zaman fitnah, ilmu adalah penunjuk jalan, dan ulama adalah mercusuar. Ketika ilmu ditinggalkan, agama tinggal slogan; dan ketika ulama direndahkan, umat kehilangan arah.
1. Allah Meninggikan Derajat Orang Berilmu
Dalil Al-Qur’an
يَرۡفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. al-Mujādilah: 11)
Penjelasan Mufradat
-
يَرْفَعِ اللَّهُ
Allah mengangkat dan meninggikan, baik di dunia dengan kemuliaan, maupun di akhirat dengan kedudukan. -
أُوتُوا الْعِلْمَ
Yang dimaksud adalah ilmu syar’i, bukan sekadar pengetahuan duniawi. -
دَرَجَاتٍ
Tingkatan yang berlapis sesuai kadar iman, ilmu, dan amal.
Tafsir Ulama
Imam al-Qurthubi رحمه الله berkata:
“Derajat yang dimaksud adalah derajat dalam agama ketika mereka mengamalkan perintah Allah.”
Imam ath-Thabari رحمه الله menjelaskan:
“Allah mengangkat orang-orang beriman dengan ketaatan mereka, dan mengangkat orang-orang berilmu di antara mereka karena ilmu yang mereka amalkan.”
Ilmu yang tidak diamalkan tidak mengangkat, bahkan bisa menjatuhkan.
2. Ilmu Adalah Ibadah Paling Utama
Dalil Hadis
فَضْلُ الْعِلْمِ خَيْرٌ مِنْ فَضْلِ الْعِبَادَةِ، وَمِلَاكُ الدِّينِ الْوَرَعُ
“Keutamaan ilmu lebih baik daripada keutamaan ibadah, dan kunci agama adalah sikap wara’.”
(HR. al-Bazzar, al-Hakim; dishahihkan al-Albani)
Ulasan Ulama
Ilmu lebih utama karena:
- Manfaatnya meluas, bukan hanya untuk diri sendiri
- Menjadi sebab amal jariyah
- Menjadi penjaga ibadah agar tidak menyimpang
Imam Ahmad رحمه الله berkata:
“Mengulang ilmu yang bermanfaat bagi manusia lebih aku cintai daripada qiyamul lail.”
3. Para Salaf Mengutamakan Ilmu
Perkataan Ulama
Imam asy-Syafi’i رحمه الله:
طَلَبُ الْعِلْمِ أَفْضَلُ مِنَ الصَّلَاةِ النَّافِلَةِ
“Menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunnah.”
Sufyan ats-Tsauri رحمه الله:
“Aku tidak mengetahui ibadah yang lebih utama daripada mempelajari ilmu.”
Ini bukan meremehkan ibadah, tetapi menegaskan bahwa ilmu adalah penuntun ibadah.
4. Kemuliaan Para Ulama di Dunia dan Akhirat
Dalil Al-Qur’an
نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ
“Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki.”
(QS. Yusuf: 76)
Imam Malik رحمه الله berkata:
“Yaitu dengan ilmu.”
Kisah Salaf
Kisah Abdullah bin al-Mubarak رحمه الله, ketika seorang budak istana Harun ar-Rasyid berkata:
“Demi Allah, inilah kerajaan yang sesungguhnya.”
Kemuliaan ulama bukan pada istana, tetapi pada kedudukan di sisi Allah.
5. Ilmu Mengangkat yang Rendah, Merendahkan yang Lalai
Dalil Hadis
إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ
“Sesungguhnya Allah mengangkat suatu kaum dengan kitab ini dan merendahkan kaum yang lain dengannya.”
(HR. Muslim)
Kisah Ibnu Abza’, bekas budak yang diangkat ‘Umar radhiyallahu ‘anhu karena ilmu, bukan nasab.
6. Ulama Adalah Mujahid di Jalan Allah
Dalil Al-Qur’an
وَمَا كَانَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لِيَنفِرُواْ كَآفَّةٗ … لِّيَتَفَقَّهُواْ فِي ٱلدِّينِ
“Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya. Mengapa tidak pergi dari tiap golongan beberapa orang untuk memperdalam ilmu agama…”
(QS. at-Taubah: 122)
Atsar Sahabat
Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Barang siapa mengira bahwa menuntut ilmu bukan jihad, maka sungguh ia kurang akalnya.”
Menjaga agama dengan ilmu lebih mendasar daripada sekadar semangat tanpa ilmu.
7. Bahaya Meremehkan Ulama dan Ilmu
Kisah orang yang meremehkan ahlul hadits namun tidak hafal bacaan shalatnya adalah peringatan keras bahwa:
Kesombongan dalam ilmu adalah tanda kebodohan.
Imam adz-Dzahabi رحمه الله berkata:
“Siapa yang merendahkan ulama, maka dia akan direndahkan oleh Allah.”
8. Ilmu dan Zuhud: Jalan Keselamatan
Al-Hasan al-Bashri رحمه الله berkata:
“Tanda Allah berpaling dari seorang hamba adalah dia disibukkan dengan perkara yang tidak bermanfaat.”
Ilmu sejati melahirkan:
- Zuhud dari dunia
- Takut kepada Allah
- Kelembutan hati
- Keberanian menyampaikan kebenaran
Penutup: Doa
اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا عِلْمًا نَافِعًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا، وَنَفْسًا زَاهِدَةً، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِينَ رُفِعُوا بِالْقُرْآنِ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِمَّنْ وُضِعُوا بِهِ.
اللَّهُمَّ احْفَظْ عُلَمَاءَنَا، وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةً مَهْدِيِّينَ، غَيْرَ ضَالِّينَ وَلَا مُضِلِّينَ.
Post a Comment