MEMAHAMI TAWADHU'
TAZKIYATUN NAFS
MEMAHAMI TAWADHU’
(Jalan Menuju Kemuliaan Dunia dan Akhirat)
Pendahuluan
الحمد لله رب العالمين، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
Hadirin rahimakumullah,
Salah satu penyakit hati yang paling halus namun paling berbahaya adalah kesombongan, dan sebaliknya, salah satu akhlak yang paling berat untuk dimiliki namun paling dicintai Allah adalah tawadhu’. Banyak manusia berilmu, berpangkat, dan berharta, tetapi sedikit yang benar-benar tunduk hatinya di hadapan Allah dan sesama makhluk.
I. Pengertian Tawadhu’ Menurut Ulama
Definisi Tawadhu’
📖 Ar-Raghib Al-Ashfahani rahimahullah berkata:
التواضع هو الرضا بأن يُرى دون ما يستحق
“Tawadhu’ adalah ridha jika dipandang lebih rendah dari kedudukan yang semestinya.”
📚 (Adz-Dzari’ah ila Makarim Asy-Syari’ah, hlm. 299)
Tawadhu’ bukan merendahkan diri secara berlebihan, dan bukan pula mengangkat diri secara sombong, melainkan sikap adil terhadap diri sendiri.
📖 Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah berkata:
التواضع إظهار الخضوع لمن يراد تعظيمه
“Tawadhu’ adalah menampakkan kerendahan diri kepada orang yang ingin mengagungkannya.”
📚 (Fathul Bari, 11/341)
II. Keutamaan Tawadhu’ dalam Al-Qur’an dan Sunnah
1. Tawadhu’ Mengangkat Derajat di Dunia dan Akhirat
📜 Hadis Rasulullah ﷺ
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:
وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
“Tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.”
📚 (HR. Muslim no. 2588)
🖊 Penjelasan Imam An-Nawawi rahimahullah:
“Allah mengangkat derajatnya di dunia dengan kecintaan manusia kepadanya, dan di akhirat dengan pahala serta kemuliaan yang tinggi.”
📚 (Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16/142)
2. Tawadhu’ adalah Akhlak Para Nabi
a. Nabi Musa ‘alaihis salam
Menolong dua wanita tanpa pamrih (QS. Al-Qashash: 23)
b. Nabi Daud ‘alaihis salam
Makan dari hasil kerja tangannya sendiri (HR. Bukhari)
c. Nabi Isa ‘alaihis salam
📖 Al-Qur’an
وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
“Dan Dia menjadikan aku berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka.”
📚 (QS. Maryam: 32)
🖊 Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
“Kesombongan adalah sebab kesengsaraan dunia dan akhirat.”
III. Tawadhu’ Menumbuhkan Keadilan dan Dicintai Manusia
📜 Hadis Nabi ﷺ
إِنَّ اللَّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا
“Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap tawadhu’.”
📚 (HR. Muslim no. 2865)
🖊 Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullah:
“Tawadhu’ menghilangkan permusuhan, memadamkan dengki, dan melahirkan persaudaraan.”
IV. Teladan Tawadhu’ Rasulullah ﷺ
1. Tawadhu’ kepada Anak-anak
📜 Hadis Anas bin Malik رضي الله عنه:
كَانَ يُسَلِّمُ عَلَى الصِّبْيَانِ وَيَمْسَحُ رُؤُوسَهُمْ
“Nabi ﷺ memberi salam kepada anak-anak dan mengusap kepala mereka.”
📚 (HR. Ibnu Hibban no. 459 – Shahih)
🖊 Pelajaran:
Kemuliaan tidak hilang hanya karena kita merendahkan diri.
2. Tawadhu’ di Dalam Rumah
📜 Hadis dari ‘Aisyah رضي الله عنها:
كَانَ يَكُونُ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ
“Beliau membantu pekerjaan keluarganya.”
📚 (HR. Bukhari no. 676)
🖊 Ibnu Rajab rahimahullah:
“Inilah bukti kesempurnaan tawadhu’, seseorang mulia namun tak merasa mulia.”
V. Nasihat Ulama Salaf tentang Tawadhu’
📌 Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah:
“Engkau melihat setiap muslim lebih mulia darimu.”
📌 Imam Asy-Syafi’i rahimahullah:
“Orang paling tinggi derajatnya adalah yang tidak melihat derajatnya.”
📌 Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullah:
“Maksiat karena sombong lebih berbahaya daripada maksiat karena syahwat.”
📌 Abu Bakar Ash-Shiddiq رضي الله عنه:
“Kemuliaan itu ada pada takwa, dan kehormatan ada pada tawadhu’.”
VI. Tawadhu’ vs Kesombongan
📖 Al-Qur’an
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.”
📚 (QS. An-Nahl: 23)
🖊 Pelajaran Besar:
Kesombongan adalah dosa pertama yang menyebabkan Iblis dilaknat, sedangkan tawadhu’ adalah akhlak yang mengangkat Adam ‘alaihis salam setelah taubat.
Penutup dan Doa
Hadirin rahimakumullah,
Jika kita ingin dimuliakan Allah, maka rendahkanlah hati. Jika ingin ditinggikan derajat, maka jangan merasa tinggi.
📜 Doa Nabi ﷺ
اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ
“Ya Allah, tunjukilah aku kepada akhlak yang terbaik.”
📚 (HR. Muslim no. 771)
Kesimpulan Inti Ceramah
✔ Tawadhu’ adalah tanda keikhlasan
✔ Tawadhu’ adalah akhlak para nabi
✔ Tawadhu’ mengangkat derajat dunia & akhirat
✔ Kesombongan adalah jalan kehancuran
Post a Comment