PENGERTIAN TAWAKAL KEPADA ALLAH SWT



MATERI CERAMAH TAZKIYATUN NAFS

PENGERTIAN TAWAKAL KEPADA ALLAH SWT

Antara Ikhtiar, Keyakinan, dan Penyerahan Diri


I. MUQADDIMAH

Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn.
Segala puji bagi Allah ﷻ, Rabb yang mengatur langit dan bumi, yang di tangan-Nya seluruh sebab dan akibat, yang memberi tanpa diminta dan menahan tanpa dizalimi. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, teladan sempurna dalam tawakal, yang paling kuat ikhtiarnya dan paling dalam penyerahannya kepada Allah.

Hadirin rahimakumullāh,
banyak orang mengaku bertawakal,
namun tidak sedikit yang salah memahami tawakal.
Ada yang meninggalkan usaha lalu berkata “ini tawakal”,
ada pula yang bersandar kepada makhluk namun mengira itu iman.

Padahal tawakal adalah ibadah hati yang agung,
bahkan menjadi tolok ukur keimanan seseorang.


II. PENGERTIAN TAWAKAL SECARA BAHASA DAN ISTILAH

Makna Bahasa

Tawakal berasal dari kata Arab:

وَكَلَ – يَكِلُ – تَوَكُّلًا

Artinya:

  • Menyerahkan
  • Mempercayakan
  • Bersandar
  • Mewakilkan

Makna Istilah

Para ulama mendefinisikan tawakal sebagai:

صِدْقُ اعْتِمَادِ الْقَلْبِ عَلَى اللهِ مَعَ فِعْلِ الْأَسْبَابِ
“Ketergantungan hati kepada Allah disertai dengan melakukan sebab-sebab.”

Penjelasan Ulama

  • Ibnu Rajab al-Hanbali:
    “Tawakal bukan meninggalkan usaha, tetapi meninggalkan ketergantungan kepada usaha.”
  • Imam al-Ghazali:
    “Hakikat tawakal adalah kepercayaan penuh kepada Allah setelah sebab dilakukan.”

III. TAWAKAL ADALAH PERINTAH ALLAH (HUKUMNYA WAJIB)

Allah ﷻ berfirman:

وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
(QS. al-Mā’idah: 23)

Artinya:
“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman.”

Ulasan Ulama

  • Ibnu Katsir: “Ayat ini menunjukkan bahwa tawakal adalah syarat kesempurnaan iman.”
  • Al-Qurthubi: “Barang siapa tidak bertawakal kepada Allah, maka imannya cacat.”

IV. TAWAKAL HANYA KEPADA ALLAH, BUKAN KEPADA MAKHLUK

Allah ﷻ menegaskan:

وَلِلَّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَإِلَيْهِ يُرْجَعُ الْأَمْرُ كُلُّهُ فَاعْبُدْهُ وَتَوَكَّلْ عَلَيْهِ
(QS. Hūd: 123)

Artinya:
“Dan milik Allah-lah yang ghaib di langit dan di bumi, dan kepada-Nyalah dikembalikan seluruh urusan. Maka sembahlah Dia dan bertawakallah kepada-Nya.”

Catatan Penting

Semua manusia pasti bertawakal,
tetapi:

  • Ada yang bertawakal kepada Allah
  • Ada yang bertawakal kepada uang
  • Ada yang bertawakal kepada jabatan
  • Ada yang bertawakal kepada dukun, jimat, jin, atau manusia

Inilah tawakal yang menyimpang dan merusak tauhid.


V. TAWAKAL TIDAK MENIADAKAN IKHTIAR

Islam tidak mengajarkan pasrah tanpa usaha.

Rasulullah ﷺ bersabda kepada seorang Arab Badui:

«اعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ»
“Ikatlah untamu, lalu bertawakallah.”
(HR. Tirmidzi)

Komentar Ulama

  • Imam Ahmad: “Orang yang meninggalkan usaha lalu mengaku tawakal, ia telah menyelisihi sunnah.”
  • Ibnu Qayyim: “Tawakal tanpa ikhtiar adalah kelemahan, ikhtiar tanpa tawakal adalah kesombongan.”

VI. UNSUR-UNSUR TAWAKAL YANG BENAR

Sebuah amal dikatakan tawakal jika mengandung empat unsur:

1. Mujāhadah (Usaha Sungguh-sungguh)

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
(QS. ar-Ra‘d: 11)

Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”

2. Doa

Rasulullah ﷺ bersabda:

«الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ»
“Doa itu adalah ibadah.”
(HR. Tirmidzi)

3. Syukur

Allah ﷻ berfirman:

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
(QS. Ibrāhīm: 7)

Artinya:
“Jika kalian bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepada kalian.”

4. Sabar

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
(QS. al-Baqarah: 153)

Artinya:
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”


VII. CONTOH TAWAKAL DALAM KEHIDUPAN

  1. Safar atau perjalanan
    Persiapan lengkap → doa → tawakal

  2. Ujian dan pendidikan
    Belajar sungguh-sungguh → doa → tawakal atas hasil

  3. Rezeki dan pekerjaan
    Kerja halal → jujur → tawakal → ridha hasil


VIII. DAMPAK POSITIF TAWAKAL YANG BENAR

  • Hati tenang dan tenteram
  • Tidak mudah putus asa
  • Berani menghadapi masalah
  • Jauh dari syirik dan ketergantungan makhluk
  • Mudah bersyukur
  • Dekat dengan Allah

Allah ﷻ berfirman:

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
(QS. ath-Thalāq: 3)

Artinya:
“Barang siapa bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya.”

Komentar Ulama

  • Ibnu Katsir: “Cukup Allah sebagai penolong, penjaga, dan pemberi solusi.”

IX. PENGHALANG TAWAKAL SEJATI

  1. Tidak mengenal keagungan Allah
  2. Terlalu percaya pada kekuatan makhluk
  3. Cinta dunia berlebihan
  4. Lemahnya iman kepada takdir

X. PENUTUP

Hadirin yang dimuliakan Allah,
tawakal bukan alasan untuk malas,
dan ikhtiar bukan alasan untuk sombong.

Tawakal adalah:

“Bekerja sekuat tenaga, lalu berserah sepenuh jiwa.”

Doa Penutup

اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا تَوَكُّلًا صَادِقًا، وَقُلُوبًا مُعْتَمِدَةً عَلَيْكَ، وَلَا تَكِلْنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ

Āmīn yā Rabbal ‘ālamīn.


Tidak ada komentar