PADA MULANYA ADALAH CAHAYA
Naskah Ceramah Mimbar :
PADA MULANYA ADALAH CAHAYA
Mukadimah
Alhamdulillāh… alhamdulillāhilladzī khalaqal khalqa min nūr…
Segala puji hanya milik Allah, Tuhan Yang Maha Awal sebelum segala awal, Maha Akhir setelah segala akhir. Dialah yang menciptakan kita, menghidupkan kita, dan kelak memanggil kita pulang kepada-Nya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, cahaya di atas cahaya, penunjuk jalan bagi hati yang gelap, penyelamat umat di saat fitnah merajalela.
Hadirin yang dimuliakan Allah… Malam ini, atau siang ini, mari kita hentikan sejenak langkah kita. Kita tanyakan pada diri kita masing-masing: Dari mana kita berasal? Untuk apa kita hidup? Dan ke mana kita akan kembali?
Pada Mulanya Adalah Cahaya
Jamaah sekalian… Ketahuilah, sebelum ada langit, sebelum ada bumi, sebelum ada waktu dan ruang… Allah telah menciptakan cahaya.
Allah berfirman:
قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُّبِينٌ
“Telah datang kepada kalian cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan.”
(QS. Al-Mā’idah: 15)
Para ulama tafsir menjelaskan: Cahaya itu adalah Nabi Muhammad ﷺ. Beliaulah cahaya hidayah, cahaya iman, cahaya yang mengeluarkan manusia dari gelapnya kesesatan menuju terang petunjuk.
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَوَّلُ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ
“Yang pertama kali Allah ciptakan adalah Pena.”
Dalam riwayat lain disebutkan: Yang pertama Allah ciptakan adalah akal.
Jamaah… Para ulama hakikat menjelaskan: ini bukan pertentangan. Semuanya menunjuk pada satu hakikat agung, yaitu Hakikat Muhammad, Nur Muhammad.
Disebut cahaya, karena darinya hidayah memancar.
Disebut pena, karena darinya ilmu mengalir.
Disebut akal universal, karena darinya kesadaran semesta berawal.
Asal Ruh dan Janji Azali
Hadirin yang dirahmati Allah… Sebelum kita menjadi jasad yang berjalan di bumi, kita pernah menjadi ruh yang bersaksi di hadapan Allah.
Allah berfirman:
أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا۟ بَلَىٰ
“Bukankah Aku Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul, Engkau Tuhan kami.”
(QS. Al-A‘raf: 172)
Kita semua pernah berkata: “Ya Allah, Engkaulah Tuhan kami.”
Namun ketika ruh ini dibungkus daging, dibelenggu hawa nafsu, disibukkan dunia… Kita lupa… Lupa asal kita… Lupa janji kita… Lupa jalan pulang kita…
Mengapa Kita Lupa?
Allah berfirman:
ثُمَّ رَدَدْنَـٰهُ أَسْفَلَ سَـٰفِلِينَ
“Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang paling rendah.”
(QS. At-Tin: 5)
Jamaah… Ruh yang mulia diturunkan ke alam dunia, diikat oleh syahwat, harta, jabatan, dan ambisi. Maka manusia sibuk mengejar dunia… Sampai lupa bahwa dunia ini hanya tempat singgah, bukan kampung halaman.
Para Nabi: Pengingat Jalan Pulang
Karena kasih sayang-Nya, Allah tidak membiarkan kita tersesat. Allah mengutus para nabi dan rasul.
Allah berfirman:
أَنْ أَخْرِجْ قَوْمَكَ مِنَ الظُّلُمَـٰتِ إِلَى النُّورِ
“Keluarkanlah kaummu dari kegelapan menuju cahaya.”
(QS. Ibrahim: 5)
Para nabi datang silih berganti… Namun ketika Rasulullah ﷺ wafat, beliau menangis. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau menangis?” Beliau bersabda:
«أَلَمُ بَعْدِي مِنْ أُمَّتِي»
“Rasa sakitku disebabkan oleh umatku di akhir zaman.”
Untuk Apa Kita Diciptakan?
Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56)
Ibnu Abbas menjelaskan: “Maknanya: agar mereka mengenal-Ku.”
Bagaimana mungkin seseorang menyembah Tuhan yang tidak ia kenal? Bagaimana mungkin hati hidup tanpa mengenal sumber kehidupannya?
Ilmu Lahir dan Ilmu Batin
Rasulullah ﷺ bersabda:
الْعِلْمُ عِلْمَانِ…
“Ilmu itu ada dua: ilmu di lisan sebagai hujjah Allah, dan ilmu di hati, itulah ilmu yang bermanfaat.”
Jamaah… Syariat tanpa hati melahirkan kekeringan. Hakikat tanpa syariat melahirkan kesesatan. Keduanya harus bersatu.
Anak Hati dan Kesucian Ruh
Allah berfirman:
﴿يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَٰنٌ مُّخَلَّدُونَ﴾
“Beredar di sekitar mereka anak-anak muda yang kekal.”
(QS. At-Thur: 24)
Para sufi berkata: Itulah anak hati, amal yang suci, zikir yang hidup, iman yang terpelihara.
Jika hati kita bersih, anak hati itu hidup. Jika hati kita kotor, anak hati itu mati.
Puncak Perjalanan: Melihat Allah
Allah berfirman:
﴿إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ﴾
“Kepada Tuhan merekalah mereka melihat.”
(QS. Al-Qiyamah: 23)
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ رَبَّكُمْ كَمَا تَرَوْنَ الْقَمَرَ لَيْلَةَ الْبَدْرِ
Namun hadirin… Keadaan itu tidak bisa diraih oleh hati yang penuh dosa, sombong, dan lalai.
Penutup: Seruan Tobat dan Kembali
Wahai jiwa-jiwa yang lelah… Bangunlah sebelum dipanggil! Bertobatlah sebelum pintu ditutup!
Hidupkan zikir… Lunakkan hati… Kembalilah kepada Allah sebelum kita dikembalikan kepada tanah.
اللَّهُمَّ أَعِدْنَا إِلَيْكَ رَدًّا جَمِيلًا
“Ya Allah, kembalikanlah kami kepada-Mu dengan kembalian yang indah.”
Āmīn yā Rabbal ‘ālamīn.
Post a Comment