Pikirkan dan Syukurilah Nikmat Allah
Pikirkan dan Syukurilah Nikmat Allah
Pendahuluan
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Seringkali kita merasa hidup ini berat, banyak kekurangan, dan diri ini gelisah. Padahal Allah telah menganugerahkan kepada kita nikmat yang tiada tara, baik lahir maupun batin, yang sering kita anggap remeh.
Allah SWT berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
(QS. Ibrahim: 7)
“Dan (ingatlah), jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu; dan jika kamu ingkar (tidak bersyukur), sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
Komentar Ulama:
- Imam Al-Qurtubi menjelaskan bahwa bersyukur adalah kunci bertambahnya nikmat dan kebahagiaan. Mengingkari nikmat, meskipun kecil, bisa menimbulkan kerugian spiritual dan mental.
1. Kesadaran atas Nikmat Allah
Allah SWT berfirman:
إِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
(QS. Ibrahim: 34)
“Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan sanggup menghitungnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Komentar Ulama:
- Ibnu Katsir menekankan bahwa nikmat Allah meliputi segala aspek kehidupan: tubuh, akal, indera, keluarga, rezeki, dan keamanan. Tidak seorang pun mampu menghitung seluruh karunia-Nya.
Contoh praktis:
- Kesehatan badan, keamanan, sandang pangan, udara bersih, air minum.
- Dua mata yang melihat, dua tangan yang bekerja, dua kaki yang melangkah.
Allah juga berfirman:
وَيَسْتَكْمِلُ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ ظَاهِرَةً وَبَاطِنَةً
(QS. Luqman: 20)
“Dan Dia menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu lahir dan batin.”
- Artinya, kita diberi nikmat fisik dan batin: tubuh sehat, akal sehat, jiwa tenteram.
Pertanyaan reflektif untuk jamaah:
- Apakah kita pernah menyadari betapa berharganya bisa berdiri dengan kedua kaki? Bisa melihat dengan mata yang sehat? Mendengar dengan telinga yang tidak tuli?
- Apakah kita pernah merasa nista ketika masih bisa menyantap makanan lezat sementara orang lain kelaparan?
2. Menghargai Fungsi Tubuh dan Indera
Allah SWT berfirman:
فَأَيُّ نِعْمَةٍ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
(QS. Ar-Rahman: 13)
“Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?”
Komentar Ulama:
- Ayat ini menegaskan bahwa setiap nikmat, sekecil apapun, harus disyukuri. Mata, telinga, lidah, tangan, kaki, kulit, dan akal adalah nikmat yang luar biasa.
Contoh praktis untuk jamaah:
- Mata yang sehat bisa melihat keindahan alam, membaca Al-Qur’an, dan berinteraksi dengan orang lain.
- Telinga yang sehat bisa mendengar azan, membaca ilmu, atau mendengarkan nasihat yang bermanfaat.
- Tangan yang kuat bisa bekerja, memberi sedekah, dan membantu sesama.
- Otak yang sehat bisa berpikir jernih, mengingat Allah, dan mengelola kehidupan.
Renungan:
- Apakah kita mau menukar mata kita dengan emas sebesar Gunung Uhud?
- Apakah kita mau menukar tangan dengan untaian mutiara?
- Nikmat tubuh dan indera jauh lebih berharga daripada kekayaan materi manapun.
3. Mensyukuri Kehidupan dan Lingkungan Sekitar
Allah SWT berfirman:
وَفِي أَنفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
(QS. Adz-Dzariyat: 21)
“Dan pada dirimu sendiri. Maka, apakah kamu tidak memperhatikan?”
Komentar Ulama:
- Ibnu Katsir menekankan bahwa Allah menuntun manusia untuk merenungkan diri, tubuh, dan lingkungan sekitar sebagai tanda kebesaran-Nya.
Praktik syukur:
- Renungkan keluarga yang selalu mendukung.
- Rumah yang menjadi tempat berteduh.
- Pekerjaan yang memberi penghidupan.
- Waktu yang cukup untuk istirahat.
Allah SWT mengingatkan lagi:
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
(QS. Al-Hasyr: 19)
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang melupakan Allah, sehingga Dia membiarkan mereka lupa terhadap diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik.”
- Orang yang lalai terhadap nikmat Allah akan merasa resah, gelisah, dan kehilangan arah hidup.
4. Dampak Bersyukur bagi Hati dan Jiwa
Hadis Nabi SAW:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من لا يشكر الناس لا يشكر الله
(HR. Ahmad, Abu Dawud)
“Barangsiapa tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah.”
Komentar Ulama:
- Bersyukur bukan hanya mengucapkan Alhamdulillah, tetapi juga menghargai dan menjaga nikmat yang ada, termasuk bersikap baik kepada sesama.
Renungan:
- Kita mudah gelisah karena kehilangan materi kecil, tapi sering lupa bahwa kita masih memegang kunci kebahagiaan: kesehatan, keluarga, makanan, air bersih, dan akal sehat.
5. Kesimpulan dan Tindakan Praktis
Renungan jamaah:
- Pikirkan setiap nikmat yang Allah berikan: tubuh, indera, keluarga, lingkungan, pekerjaan, dan waktu.
- Jangan tergoda menghitung kekurangan, tapi fokus pada nikmat yang ada.
- Tindakan syukur:
- Ucapkan Alhamdulillah setiap bangun tidur dan sebelum makan.
- Gunakan nikmat tubuh untuk beribadah dan berbuat baik.
- Hargai orang lain sebagai bentuk syukur kepada Allah.
Allah SWT berfirman:
أَوَلَا يَشْكُرُونَ
(QS. An-Nahl: 83)
“Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya.”
Pesan akhir:
- Jangan termasuk golongan yang ingkar nikmat.
- Ingatlah selalu, hidup ini penuh kenikmatan yang tak terhitung, cukup untuk menenangkan hati dan jiwa, asalkan kita mau bersyukur.
✅ Penutup Doa Singkat:
Ya Allah… bukakanlah hati kami untuk mensyukuri setiap nikmat-Mu…
Jadikan kami termasuk hamba-Mu yang selalu bersyukur lahir dan batin…
Limpahkan kepada kami kebahagiaan dan ketenangan, serta jauhkan dari rasa gelisah dan kecewa… Amin.
Post a Comment