Sesuatu yang Tidak Bisa Dicapai Seluruhnya Jangan Sampai Ditinggalkan Seluruhnya
“Sesuatu yang Tidak Bisa Dicapai Seluruhnya Jangan Sampai Ditinggalkan Seluruhnya”
Pendahuluan: Gambaran Zaman Fitnah
Saudara-saudaraku yang dimuliakan Allah,
Zaman yang kita jalani ini bukanlah zaman yang ringan. Ia adalah zaman fitnah yang saling bertindih, di mana kebenaran tampak samar dan kebatilan tampil percaya diri.
Syariat dianggap berat.
Agama dianggap urusan pribadi.
Akhirat dikalahkan oleh ambisi dunia.
Dan hawa nafsu bukan lagi dikendalikan, tetapi dipuja dan diperturutkan.
Inilah zaman yang oleh para ulama disebut sebagai zaman al-ghuraba’—zaman orang-orang asing.
1. Fitnah Akhir Zaman dan Beratnya Memegang Agama
Dalil Hadis
«يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ»
(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
Artinya:
“Akan datang kepada manusia suatu masa, orang yang bersabar memegang agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.”
Komentar Ulama
Imam Al-Munawi رحمه الله menjelaskan:
“Perumpamaan bara api menunjukkan betapa pedih, menyakitkan, dan beratnya menjaga agama di tengah dominasi maksiat dan syahwat.”
Bukan berarti agama berubah, tetapi manusia yang melemah.
2. Kerusakan Moral dan Keutamaan Berpegang pada Sunnah
Dalil Hadis
«مَنْ تَمَسَّكَ بِسُنَّتِي عِنْدَ فَسَادِ أُمَّتِي فَلَهُ أَجْرُ مِائَةِ شَهِيدٍ»
(HR. Al-Bazzar)
Artinya:
“Barang siapa berpegang pada sunnahku di saat rusaknya umatku, maka baginya pahala seratus orang syahid.”
Ulasan Ulama
Imam As-Sakhawi رحمه الله berkata:
“Besarnya pahala ini karena sedikitnya penolong kebenaran dan banyaknya penentang.”
Beragama di zaman rusak butuh keberanian, bukan sekadar pengetahuan.
3. Iman Bisa Tercabut Tanpa Disadari
Dalil Hadis
«لَيُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا»
(HR. Muslim)
Artinya:
“Seseorang bisa berada di pagi hari dalam keadaan beriman, lalu di sore hari menjadi kafir.”
Penjelasan
Bukan karena ia ingin kufur, tetapi karena:
- meremehkan dosa
- menormalisasi maksiat
- mengikuti arus tanpa ilmu
Ibnu Abi ‘Ashim رحمه الله berkata:
“Iman bukan hanya hilang karena penolakan, tetapi karena kelalaian yang terus-menerus.”
4. Prinsip Agung: Jangan Tinggalkan Seluruhnya
Kaidah Ulama
ما لا يُدرك كله لا يُترك كله
“Apa yang tidak mampu dicapai seluruhnya, jangan ditinggalkan seluruhnya.”
Dalil Al-Qur’an
﴿فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ﴾
(QS. At-Taghabun: 16)
Artinya:
“Maka bertakwalah kalian kepada Allah sesuai kemampuan kalian.”
Komentar Ulama
Ibnu Taimiyyah رحمه الله berkata:
“Allah tidak membebani hamba di luar kemampuannya, tetapi mencela mereka yang meninggalkan kewajiban padahal masih mampu melakukannya.”
5. Sedikit Amal yang Dijaga Lebih Baik Daripada Hilang Semua
Dalil Hadis
«إِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ»
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya:
“Jika aku perintahkan kalian suatu perkara, maka kerjakanlah sesuai kemampuan kalian.”
Penjelasan
Islam bukan agama perfeksionisme yang mematikan semangat, tetapi agama istiqamah meski sedikit.
Imam Ahmad رحمه الله berkata:
“Sedikit amal yang kontinu lebih dicintai Allah daripada banyak amal yang terputus.”
6. Hadis Sepersepuluh Agama dan Maknanya
Dalil Hadis
«يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ، مَنْ تَمَسَّكَ فِيهِ بِعُشْرِ مَا أُمِرُوا بِهِ نَجَا»
(HR. At-Tirmidzi – Hadis gharib)
Artinya:
“Akan datang suatu masa, siapa yang berpegang pada sepersepuluh dari apa yang diperintahkan kepada mereka, maka ia selamat.”
Ulasan Ulama
Al-Mubarakfuri رحمه الله menjelaskan:
“Ini bukan meremehkan syariat, tetapi menunjukkan beratnya fitnah sehingga menjaga sebagian agama sudah merupakan jihad besar.”
7. Bahaya Meninggalkan Agama Secara Total
Dalil Al-Qur’an
﴿وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ﴾
(QS. Al-Hasyr: 19)
Artinya:
“Janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa terhadap diri mereka sendiri.”
Penjelasan
Ketika seseorang meninggalkan seluruh agama:
- hatinya mati
- dosanya terasa biasa
- nasihat terasa menyakitkan
Hasan Al-Bashri رحمه الله berkata:
“Sedikit taat lebih baik daripada banyak maksiat yang dibanggakan.”
8. Pesan Praktis untuk Umat Zaman Ini
Hadirin yang dirahmati Allah,
Jika belum mampu:
- shalat malam, jangan tinggalkan shalat wajib
- menutup aurat sempurna, jangan bangga membuka maksiat
- banyak sedekah, jangan menahan zakat
Jangan jadikan kelemahan sebagai alasan meninggalkan semuanya.
Penutup dan Doa
Saudara-saudaraku,
Peganglah agama ini meski dengan jari yang gemetar,
jangan lepaskan ia hanya karena berat.
Karena sedikit yang dijaga bisa menjadi sebab keselamatan,
dan meninggalkan semuanya adalah awal kebinasaan.
اللهم يا مقلب القلوب ثبت قلوبنا على دينك، ولا تنزع الإيمان من صدورنا ونحن لا نشعر.
Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Post a Comment