Sunnatullah dalam Kerusakan Moral, Ekonomi, dan Akhir Sebuah Kaum

“Sunnatullah dalam Kerusakan Moral, Ekonomi, dan Akhir Sebuah Kaum”

Tafsir Jalalain – QS. Al-A‘rāf: 81–100


I. PENDAHULUAN TEMATIK

Ayat 81–100 Surah Al-A‘rāf menggambarkan tiga penyakit besar umat manusia:

  1. Kerusakan moral (kaum Lūṭ)
  2. Kecurangan ekonomi dan sosial (kaum Syu‘aib)
  3. Tipu daya kenikmatan (istidrāj) sebelum kehancuran

Semua ini berpuncak pada satu hukum Allah:

Azab tidak turun tiba-tiba, tetapi setelah peringatan diabaikan.


II. KAUM LŪṬ: KERUSAKAN FITRAH DAN MORAL

Dalil Al-Qur’an

QS. Al-A‘rāf: 81

أَإِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ

Terjemah:

“Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk melampiaskan nafsumu, bukan kepada perempuan? Bahkan kamu adalah kaum yang melampaui batas.”

Komentar Ulama

  • Imam Al-Qurṭubī:

    Ini adalah dosa yang belum pernah dilakukan umat mana pun sebelumnya.

  • Ibnu Katsīr:

    Perbuatan ini merusak fitrah, akal, dan tatanan kehidupan.


Sikap Kaum Lūṭ

QS. Al-A‘rāf: 82

أَخْرِجُوهُم مِّن قَرْيَتِكُمْ ۖ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ

Terjemah:

“Usirlah mereka dari negeri ini! Mereka orang-orang yang sok menyucikan diri.”

📌 Catatan Ulama:

  • Al-Baghawī:

    Orang yang menjaga kesucian sering dicela oleh masyarakat rusak.


Azab Kaum Lūṭ

QS. Al-A‘rāf: 84

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِم مَّطَرًا ۖ فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ

Terjemah:

“Kami hujani mereka dengan hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana akhir orang-orang berdosa.”


III. KAUM SYU‘AIB: KEZALIMAN EKONOMI & SOSIAL

Seruan Tauhid dan Keadilan

QS. Al-A‘rāf: 85

أَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ

Terjemah:

“Sempurnakanlah takaran dan timbangan, dan jangan merugikan manusia.”

Hadis Nabi ﷺ

«مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّي»

Terjemah:

“Barang siapa menipu, maka ia bukan bagian dari golonganku.”
📚 (HR. Muslim)

📌 Penjelasan Imam Nawawī:

Hadis ini mencakup seluruh bentuk penipuan, baik ekonomi, ilmu, maupun amanah.


Teror Sosial dan Penghalangan Dakwah

QS. Al-A‘rāf: 86

وَلَا تَقْعُدُوا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوعِدُونَ

Terjemah:

“Janganlah kamu duduk di setiap jalan untuk menakut-nakuti (manusia).”

📌 Ibnu ‘Āsyūr:

Ini termasuk kejahatan struktural: intimidasi dan pembungkaman kebenaran.


Kesombongan Elit

QS. Al-A‘rāf: 88

لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آمَنُوا

Terjemah:

“Kami pasti akan mengusirmu wahai Syu‘aib dan orang-orang beriman.”

📌 Faidah Dakwah:

  • Kebenaran sering ditentang bukan karena salah,
  • tapi karena mengancam kepentingan elite.

Akhir Kaum Syu‘aib

QS. Al-A‘rāf: 91

فَأَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ

Terjemah:

“Maka gempa dahsyat menimpa mereka.”

📌 Ibnu Katsīr:

Mereka mati bertekuk lutut — simbol kehinaan setelah kesombongan.


IV. ISTIDRĀJ: TIPU DAYA KENIKMATAN

Dalil Al-Qur’an

QS. Al-A‘rāf: 95

ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ

Terjemah:

“Kami ganti kesusahan dengan kesenangan hingga mereka lalai.”

Hadis Nabi ﷺ

«إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ اسْتِدْرَاجٌ»

Terjemah:

“Jika Allah memberi kenikmatan kepada hamba yang terus bermaksiat, itu adalah istidrāj.”
📚 (HR. Ahmad)


V. KUNCI BERKAH DAN KUNCI AZAB

Janji Allah

QS. Al-A‘rāf: 96

لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

Terjemah:

“Kami akan bukakan keberkahan dari langit dan bumi.”

📌 Imam Al-Ghazālī:

Takwa bukan hanya ibadah ritual, tetapi kejujuran dan keadilan.


Peringatan Keras

QS. Al-A‘rāf: 99

أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ

Terjemah:

“Apakah mereka merasa aman dari tipu daya Allah?”

📌 Makna Makrullah:

  • Bukan kezaliman,
  • tetapi keadilan yang datang tiba-tiba.

VI. PENUTUP MAKNOWI

QS. Al-A‘rāf: 100

نَطْبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ

Terjemah:

“Kami kunci hati mereka sehingga tidak dapat mendengar.”

📌 Pelajaran Terakhir:

  • Dosa yang diulang → hati mengeras
  • Hati keras → kebenaran tak lagi terasa
  • Saat itu, azab bukan lagi ancaman, tapi ketetapan

KESIMPULAN CERAMAH

✔ Rusaknya moral → hancurnya fitrah
✔ Curangnya ekonomi → runtuhnya keadilan
✔ Lalai dalam nikmat → datangnya azab mendadak

Allah Maha Penyayang, tapi tidak membiarkan kezaliman tanpa batas.



Tidak ada komentar