TAUHID DI BAWAH KUASA ALLAH: ANTARA HIDUP, MATI, DAN KEBENARAN”
“TAUHID DI BAWAH KUASA ALLAH: ANTARA HIDUP, MATI, DAN KEBENARAN”
Tadabbur QS. Al-An‘ām: 61–80
I. ALLAH MAHA BERKUASA, MANUSIA DIAWASI (Ayat 61–62)
📖 Ayat Al-Qur’an
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً…
(QS. Al-An‘ām: 61)
Artinya:
“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan Dia mengutus kepadamu malaikat-malaikat penjaga…”
🧠 Penjelasan Ulama
- Al-Jalalain: Al-Qāhir berarti Allah menguasai mutlak, tidak ada makhluk yang keluar dari kendali-Nya.
- Ibnu Katsir: malaikat penjaga mencatat amal lahir dan batin—tidak ada satu detik pun hidup tanpa pengawasan Allah.
📜 Dalil Sunnah
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ مَلَائِكَةً يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ
“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang bergiliran mengawasi kalian.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
🎯 Pesan Ceramah
- Kita hidup bukan bebas, tetapi diawasi.
- Kesadaran ini melahirkan muraqabah (merasa diawasi Allah).
II. KEMATIAN BUKAN KEBETULAN (Ayat 61)
📖 Ayat
حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا
“…hingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh utusan-utusan Kami.”
🧠 Ulasan Ulama
- Malaikat tidak pernah terlambat dan tidak pernah salah alamat.
- Imam Al-Qurthubi: ajal bukan ditunda karena taubat, dan bukan dipercepat karena dosa—semua sudah ditetapkan.
📜 Hadis Pendukung
إِذَا جَاءَ أَجَلُ الْعَبْدِ لَمْ يُؤَخَّرْ سَاعَةً وَلَا يُقَدَّمْ
“Jika ajal seorang hamba telah tiba, tidak bisa ditunda dan tidak bisa dipercepat.”
(HR. Muslim)
III. KEMBALI KEPADA ALLAH & HISAB YANG CEPAT (Ayat 62)
📖 Ayat
أَلَا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ
“Ketahuilah, segala hukum milik-Nya dan Dia secepat-cepatnya pembuat perhitungan.”
🧠 Penjelasan
- Hisab cepat ≠ hisab ringan.
- Semua manusia dihisab tanpa antrian.
📜 Hadis
Rasulullah ﷺ bersabda:
يُحَاسِبُ اللَّهُ الْخَلَائِقَ فِي نِصْفِ يَوْمٍ
“Allah menghisab seluruh makhluk dalam waktu setengah hari.”
(HR. Muslim)
IV. TAUHID SAAT KRISIS (Ayat 63–64)
📖 Ayat
مَنْ يُنَجِّيكُمْ مِنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ…
“Siapakah yang menyelamatkan kamu dari kegelapan darat dan laut…?”
🧠 Hikmah Ulama
- Fitrah manusia: saat terdesak, tauhid muncul.
- Masalahnya: setelah selamat, kembali syirik (lupa Allah).
📜 Dalil Sejalan
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ
“Ketika mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan ikhlas…”
(QS. Al-‘Ankabūt: 65)
V. AZAB DARI ATAS, BAWAH, DAN PERPECAHAN (Ayat 65)
📖 Ayat
أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُمْ بَأْسَ بَعْضٍ
🧠 Tafsir & Realita
- Ibnu Katsir: perpecahan umat adalah azab sosial.
- Perang saudara, fitnah, kebencian = hukuman Allah.
📜 Hadis Nabi ﷺ
“Aku meminta kepada Tuhanku agar umatku tidak saling berperang, namun permintaan itu tidak dikabulkan.”
(HR. Muslim)
VI. ADAB TERHADAP AYAT ALLAH (Ayat 68–70)
📖 Ayat
وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ
🧠 Pesan Ulama
- Imam Nawawi: duduk di majelis penghinaan agama berbahaya bagi iman.
- Diam di hadapan pelecehan = bentuk persetujuan.
VII. DIALOG TAUHID NABI IBRAHIM (Ayat 74–80)
📖 Inti Ayat
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا
🧠 Metode Dakwah Ibrahim
- Logika (bintang tenggelam)
- Akal sehat (bulan & matahari fana)
- Keberanian tauhid
📜 Hadis Tauhid
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَفْضَلُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ
(HR. Tirmidzi)
VIII. PENUTUP PESAN CERAMAH
- Hidup diawasi
- Mati dijemput
- Hisab dipercepat
- Tauhid satu-satunya keselamatan
Tauhid bukan hanya ucapan, tapi sikap hidup.
Post a Comment